•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•Selamat membacaaaa
"APA?! DIJODOHIN!."
Shit!
Bukan ini yang dia harapkan, dia hanya ingin hidup dengan tenang bukan seperti ini! Alurnya benar-benar kacau! Tidak belum masih ada banyak cara yang bisa dia lakukan, pikirnya.
"Kenapa tiba-tiba sekali?." Ucapnya dengan mata yang berkaca-kaca Demi dewa rasanya ia ingin menangis sekarang juga!.
"Tenanglah resya, ini yang terbaik untukmu ayah tidak mau anak ayah di sakiti oleh anak ingusan itu dan juga anak pungut itu!." Axton mendengus kesal saat menyebutkan kata 'anak pungut'.
Apa ini? Yang terbaik katanya? Resya sama sekali tidak menyukai keputusan ayahnya itu, itu akan menyakitinya karena axel adalah orang yang membuatnya jengkel pertama kali saat memasuki dunia ini.
Dan
Tunggu! Anak pungut siapa anak pungut yang dimaksud ayahnya itu? Sungguh Ini membuat kepala resya menjadi pening karena kenyataan baru yang ia dapat.
"Anak pungut?."
"Ya, si violeta dia anak pungut."
Damn! Satu kenyataan yang menarik! Dia harus mencari taunya.
"Jadi bagaimana?." Tanya Axton yang masih menunggu jawaban sang anak.
"Sedikit terkejut aku tidak tau jika si v-."
"Ck tentang perjodohanmu dengan axelle."
"Owhh, eum apakah ayah sudah mendiskusikannya dengan kakak?." Tanya resya
"Kenapa kakak mu? Itu tidak ada sangkut pautnya dengan kakakmu."
"Tapi bukankah ia juga harus tau mengenai hal ini ayah?."
"Hm, ya sudah nanti ayah akan bicara dengan kakakmu itu ayah harap kamu bisa menerima perjodohan ini resya. Karena hanya Axel yang mampu melindungimu suatu saat nanti." Lanjut Axton dalam hati.
"Setelah ayah berdiskusi dengan kakak berikan resya waktu 6 hari untuk memikirkan ini ayah."
"Baiklah, ayah akan tunggu jawabanmu." Ucap Axton, ia tak mempersalahkan tentang resya yang meminta waktu yang hampir 1 Minggu itu karena ia tau jika resya juga pasti masih shock dengan perjodohan yang menurutnya tiba-tiba ini.
"Ayah mana kalungku?." Tanya resya yang tak sabar ingin memakainya.
"Oh iya, sebentar." Axton lalu mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dan menyodorkannya kepada resya.
Resya segera mengambil kotak itu lalu berjalan ke samping ayahnya dan menciumnya, "ayah memang yang terbaik aku sayang ayah!."
Cup!
"Ayah juga." Jawab Axton
****
"Tuan putri anda sangat cantik!." Puji Emily yang tengah menatap resya yang memakai kalung berbentuk angsa itu.
"Terima kasih Emily aku memang sudah cantik dari lahir." Pede resya.
"Emily apakah kau tau sesuatu tentang violeta?."
"Putri mahkota violeta? Saya tidak tahu lebih tuan putri, yang saya tahu violeta adalah anak dari Raja Charlos dan juga Ratu Eliona."
'kenapa ayah bisa bilang kalo violeta anak pungut? Tau darimana ayah? Udah mulai ga bener ini alur.' batinnya
"Memangnya kalau boleh saya tau, ada apa tuan putri?."
"Tidak ada, aku hanya tanya, Emily apakah aku bisa meminta bantuan mu?."
"Tentu saja tuan putri."
"Bantu aku mencari informasi tentang violeta sampai ke akar-akarnya, jangan sampai orang tahu tentang ini apalagi ayah dan kakak hanya kita yang boleh tahu."
"Baiklah tuan putri, memangnya kenapa tuan Duke dan pangeran tidak boleh tau tuan putri?."
"Karena ini adalah rahasia."
*****
"Kenapa ayah memanggilku?." Tanya 'Edgar yang tengah berada di ruang kerja ayahnya
"Duduklah Edgar, ayah ingin berbicara serius denganmu." Edgar hanya mengangguk lalu duduk di kursi yang berada di depan meja ayahnya.
"Langsung saja ayah ingin menjodohkan resya dengan grand Duke axelle."
"Apa?! Tidak! Edgar tidak setuju." Marah Edgar yang bangkit dari duduknya.
"Kenapa tidak?."
"Ayah, grand Duke axelle itu orang yang kejam bagaimana jika resya di perlakukan tidak pantas nantinya? Aku tidak rela jika adikku mendapat perlakuan seperti itu." Jawab Edgar menggebu-gebu
"Tenanglah Edgar, ayah bisa menjamin jika grand Duke axelle tidak akan berbuat keji terhadap resya. Dia juga sudah berjanji pada ayah jika suatu saat resya menjadi istrinya ia akan memperlakukannya dengan baik."
"Ayah itu hanyalah bualannya saja, di depan saja dia baik bagaimana saat dibelakang kita nanti?."
"Ayah sudah memikirkannya Edgar, dan ini adalah keputusan ayah. Ayah percaya kepada Axel jika dia mampu menjaga resya dan melindunginya pada suatu saat dimana kita tidak bisa melindunginya terkecuali grand duke axelle."
'sial! Kenapa harus dia? Ck aku benar-benar tidak rela.' batin Edgar.
"Apa tidak ada pangeran atau ksatria lain ayah? Jika ayah tidak bisa mencarikan resya pendamping hidup yang bisa menjaganya biar Edgar saja yang mencar-"
"Cukup Edgar! Ini keputusan ayah, pergilah tenangkan pikiranmu kau benar-benar kacau." Ucap Axton yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Edgar, setelah mengucapkan itu Axton kembali memfokuskan dirinya pada berkas yang berserakan di atas mejanya.
Edgar keluar dari ruangan axton dengan emosi yang menggebu-gebu ia berjalan tak tentu arah dan berhenti di tempat biasa ia dan para ksatria berlatih.
Ia mulai mendekati samsak dan meninjunya dengan amarah membabi buta sekarang dirinya tengah dikuasai amarah, kenapa ayahnya tega menjodohkan Aresya dengan pria yang di juluki 'sang tirany kejam'?.
"Edgar!."
Edgar reflek menghentikan gerakannya dan berbalik menatap orang yang tadi memanggilnya.
"Lion?."
******
Pengen deh punya Abang kek Edgar, kalau bisa yang plek ketiplek dehh, heheheGimana yah kelanjutannya?? Kuyy kepoin
********
KAMU SEDANG MEMBACA
Grand Duke itu Milikku
Historical FictionHaii haiii 👋 Sebelum baca jangan lupa Follow dulu Dan jangan malas untuk vote di setiap cerita ya gesss Makasihhh ---------------------------------------------------------- Cerita ini bercerita tentang seorang gadis yang bernama Adara Everly Louis...