Grand Duke itu Milikku

Tujuh Belas

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Selamat membaca

"Beef Wellington, coronation chiken, ayam geprek, dan untuk makanan penutupnya battenberg cake."

"Tuan putri, maaf ayam geprek makanan apa itu?."

"Ah itu, ayam geprek adalah ayam yang digoreng lalu diulek dengan sambal diatasnya."

"Untuk ayam geprek biar aku saja yang memasaknya koki Bruce." Ucap resya yang melihat raut wajah ketidaktahuan koki Bruce.

"T-tidak usah tuan putri, biar saya saja tuan putri sebutkan bahan dan cara membuatnya saja."

"Tidak apa koki Bruce."

"Jangan tuan putri, jika tuan duke tau saya bisa tinggal nama disini." Ucap koki Bruce memelas

"Baiklah-baiklah." Final resya, ia cukup heran dengan ini dia ini manusia biasa bukan Tuhan juga bukan malaikat tak seharusnya sesama manusia harus begini bukan? Apalagi pada yang lebih tua, tapi ia sadar jika kasta bisa merubah segalanya.

*****

Disisi lain, di sebuah kerajaan terlihat seorang pria dengan surai hitamnya tengah duduk di kursi singgahsananya dengan raut wajah datar.

Dirinya mengingat kejadian dimana ia tengah berada di tempat peternakan warga.

Flashback on

Di malam hari yang dingin seekor kelelawar terbang bebas di antara pohon-pohon yang menjulang tinggi, kelelawar itu terus terbang hingga berhenti memperhatikan 2 ekor sapi yang tengah memakan rumput.

Kelelawar itu mulai mendekat ke arah sapi itu lalu

Wush..

Dengan sekejap kelelawar itu berubah menjadi manusia lebih tepatnya laki-laki, dengan surai hitam legam, mata berwarna merah, kulit yang putih, dan badannya yang sispex, membuat kesan menawan pada laki-laki itu.

Ia mulai mengeluarkan taringnya dan menyesap sapi itu, namun saat ingin menyudahi sesapannya tiba-tiba ia merasakan seperti ada yang sedang memperhatikannya.

Apakah dia sedang di awasi?!

Buru-buru ia mengubah wujudnya menjadi seekor kelelawar lagi lalu terbang meninggalkan sapi-sapi itu dengan tidak ikhlasnya.

"Sial kita kecolongan."

"Saya tidak menyangka jika bangsa vampir masih ada."

"Kenapa bisa secepat itu?."

"Lihatlah bahkan sapi-sapi itu telah habis tanpa darah yang tersisa di tubuhnya."

"Jika seperti ini terus warga desa howelth akan terancam."

Kelelawar ah lebih tepatnya lagi vampir itu masih berada disekitar sana mendengar reaksi dari para manusia yang mencoba menangkapnya.

"Sial! Aku ketahuan, hm tapi tidak apa-apa yang terpenting aku sudah mengisi energi ku kembali." Ucap vampir itu sambil tersenyum smirk

"Yang mulia!, Yang mulia tidak apa-apa?." Tanya kelelawar yang sama dengannya

"Tidak apa-apa Dion, kita kembali ke kerajaan."

"Baik yang mulia."

Flashback off

"Salam yang mulia semoga anda hidup 1000 abad lagi."panggil seorang pria yang tiba-tiba datang membuyarkan pikiran pria yang duduk di atas singgahsana itu