Enam

160 12 3
                                    


Haloo
selamat membaca
















"Tentang Anda yang terjadug pinggiran meja  saat akan mendorong lady violeta waktu acara debutante lady Ertha sampai Anda pingsan selama 1 malam, apakah itu benar?." Tanya lady itu.

'malu-maluin banget anjirr, ni orang kalo mau ngelakuin tindakan kriminal ga mikir 2 kali dulu anjir ini kan malah jadi gw yang malu, siapa yang ngelakuin siapa yang malu' batinnya.

"Sebenarnya saya tidak berniat mendorong lady violeta hari itu hanya saja karna tidak berhati-hati saya tidak sengaja menginjak gaun saya sendiri dan berakhir terjadug pinggiran meja." jelas resya.

"Jadi rumor itu tidak benar?." Tanya lady yang lain

"Tidak lady." Jawab resya sambil tersenyum

"Syukurlah jika tidak benar, jika iya itu artinya lady Olivia tidak sengaja mengundang seorang penjahat." Ucap sinis salah satu lady yang menggunakan gaun berwarna pink .

"Ah sudahlah tidak usah dibahas lagi, bahas yang lain saja." Ucap olivia menghentikan suasana canggung ini.

"Itu benar."

Para lady berbicara tentang banyak hal mulai dari kerajaan, bisnis, hingga kerajaan tetangga. Resya juga tak luput dari sinisan yang dibahas beberapa lady, namun ia bersikap biasa dan terkadang ia juga msnanggapinya.

Setelah perbincangan panas dingin itu, sebelum kembali ke rumah Resya dan Emily pergi ke pasar yang letaknya tak jauh dari kediaman Madison.

Pasar itu tidak hanya untuk rakyat biasa saja tetapi juga kerap dikunjungi oleh bangsawan, di pasar itu banyak sekali pedagang-pedagang yang menjual dagangannya mulai dari makanan, sayuran, dan rempah-rempah.

Di dalam pasar juga terdapat toko mulai dari toko baju, toko perhiasan, toko kue, dll, pasar disana sangat bersih bebas dari kata kotor dan bau.

Resya dan Emily turun dari kereta kuda dan segera menjelajahi pasar yang ingin dikunjungi resya, kenapa? Karena ia kepo dengan pasar di novel ini apakah akan sama seperti pasar di dunia nyatanya? Maybe yes maybe no.

"Kita kemana dulu tuan putri?." Tanya Emily.

"Aku akan ke toko gaun terlebih dahulu." Emily dan Resya berjalan ke arah toko gaun yang katanya terkenal dengan desainnya yang bagus

Setibanya mereka di toko gaun, resya disambut baik oleh pemilik toko.

"Selamat datang nona ada yang bisa saya bantu?." Ucap pemilik toko itu yang bernama Hera Arsenstei.

"Aku ingin membeli gaun disini, berikan aku gaun berwarna biru tua, merah mawar, ungu muda, dan abu-abu dengan desain yang berbeda dan elegan bisa?."

"Tentu nona, sebentar akan saya ambilkan." Hera berjalan menuju karyawannya dan memintanya untuk membawakan gaun permintaan resya tadi

Tak lama Hera dan pegawainya datang membawa permintaan resya tadi, "ini nona." Ucap Hera sambil memperlihatkan gaun yang ia dan pegawainya bawa.

"Oke, saya ambil 4 gaun itu berapa semuanya?." Tanya resya

"80 koin mas."

"Emily berikan aku 80 koin mas." Pinta resya, Emily segera mengeluarkan 1 kantong emas lalu menghitung jumlah koin mas yang ada di kantong itu.

Jika kalian tanya kenapa resya bisa mendapatkan koin mas itu jawabannya adalah, ia meminta dad- eh ayahnya itu sebelum pergi ke kediaman Madison.

"Ini tuan putri." ucap Emily sambil memberikan Resya 1 kantong koin mas yang berjumlah 80 koin itu.

Grand Duke itu Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang