Halo, malam semuanyaa. Ketemu lagi dengan Elsa dan 🐊
Maaf, si buaya mulutnya sampah banget!!! 🤮🤮🤮🤮
18+
❄️❄️❄️
"Selamat pagi, teman hidupku."
Senyuman Dygta dan suara serak lelaki itu menjadi yang pertama Elsa temukan ketika bangun pagi ini. Lelaki itu tengkurap dan bertopang dagu melihat Elsa. Akibat tatapan panjang sang suami, memori Elsa dipenuhi teriakan erotis yang keluar dari bibirnya tadi malam. Kamar luas ini berhasil mengabulkan permintaan Dygta untuk bermain tanpa sopan santun. Seketika pipinya terasa hangat.
"Minggir," ujarnya. "Kamu minggir."
"Fantasiku yang lain adalah ciuman pagi sama kamu."
Elsa yang merasa lelaki itu melantur tak jelas pun duduk. Ia mengenakan kemejanya lagi sebelum tidur. Kini Elsa tak perlu malu berjalan lalu memunguti pakaiannya, seperti ketika di rumah ibunya.
"Stres. Yang bener aja kalau ngomong," protes Elsa bersiap meluncur ke lantai. "Kasurnya tinggi banget! Aku susah naik dan turunnya."
Elsa telah berdiri dengan benar di lantai, membelakangi si mesum suaminya.
"Biar aku aja yang naik turun, kamu di bawah semangatin aku dengan desahan yang nyaring."
Elsa berlari keluar karena tak mampu mendengar apalagi meladeni kalimat mesum Buaya Muara.
"Astaga! Kenapa Dygta kalau ngomong suka nggak difilter begini?"
Elsa menggeleng-geleng. Pasalnya, sejak semalam Dygta selalu bicara hal-hal tabu tanpa disaring sama sekali. Elsa merasa malu luar biasa. Ia tak pernah mendengar yang seperti itu, apalagi diucapkan oleh pria yang jelalatan menatap tubuhnya.
"Els, aku sangat suka mengulummu seperti ini. Kamu nikmat, Sayang."
"Apa nggak berat, bawa-bawa payudara sebesar ini ke mana-mana, Els?"
Astaga! Elsa segera mengenyahkan ingatan itu. Apakah menikah memang seperti ini atau suaminya saja yang mesum nggak ketulungan?
Pagi ini Nyonya Dygta Elfasya memiliki kesempatan untuk melakukan tour di apartemen milik suaminya. Elsa berdiri di ruang tamu. Matanya membulat sempurna saat melihat pemandangan yang tersaji di depannya. Ruang tamu apartemen ini didominasi oleh sofa panjang berwarna abu-abu lembut dan meja kopi minimalis dari kayu jati. Elsa seakan dapat mencium aroma kayu tersebut. Di sudut ruangan, sebuah jam kuno mengilat berdiri gagah.
Elsa berdecak kagum. Ia belum pernah melihat apartemen seluas dan semewah ini. Apalagi berada di dalamnya seperti sekarang. Cahaya matahari pagi membanjiri ruangan, memantul pada interior yang modern. Elsa melangkah menuju dapur. Berjalan dengan kaki telanjang, lantai marmer nan berkilau terasa dingin di telapaknya yang mungil. Elsa melihat ke arah dinding yang putih bersih dihiasi lukisan-lukisan abstrak. Meskipun tak mengerti maknanya, Elsa suka melihat keindahan lukisan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Elsa (Complete)
General Fiction((Tiga Bersaudara Series)) #1 Terjebak pernikahan dengan playboy, tentu saja Elsa merasa hidupnya langsung jungkir balik. Padahal selama ini Elsa dan Dygta telah berhasil mematahkan anggapan bahwa tidak ada yang namanya persahabatan di antara cowok...