Ketemu lagi dengan Neng Elsa, tukang utang dan banting tulang. Halo-halo, masih dilanjutkan, kan, bacanya?
Buat pembaca yang kece, spesial part ini buat kalian.
Semoga suka.
❄️❄️❄️
Elsa adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Rentang usia Elsa dengan adik pertamanya, Elbram, hanya terpaut dua tahun. Elbram dan adik bungsu mereka, Elga, juga berjarak dua tahun. Karena memiliki dua adik, sejak kecil Elsa telah ditugaskan untuk mengasuh adik-adik ketika ibu bekerja di dapur dan ayah di kebun sawit.
Lalu saat Elsa kelas satu SMP, papanya meninggal karena kecelakaan saat kerja. Mama pun mengambil tanggung jawab untuk mencari nafkah. Sejak itu, Elsa sudah diharapkan oleh ibunya untuk membantu mencari uang. Terutama memasukkan Elbram ke sekolah kedinasan.
Mama ingin sekali salah satu dari anaknya, yaitu satu-satunya anak lelaki Mama, sukses. Elbram adalah anak emasnya Mama Miranti. Oleh sebab itu, Elsa tidak pernah ada keinginan untuk kuliah. Di pikiran Elsa hanya bekerja untuk mendapatkan uang agar keluarganya jauh dari kata susah dan Bram menjadi lelaki sukses.
Apakah Elsa pernah mengeluh? Dahulu iya, terkadang. Sebagai anak perempuan, Elsa ingin tumbuh layaknya perempuan lain. Memiliki pergaulan luas, memakai pakaian stylish, dan wajah yang cantik. Atau paling tidak, tak harus bergaya, yang penting Elsa punya waktu santai. Bekerja lalu menghabiskan uangnya sendiri demi penghargaan terhadap dirinya yang telah bekerja setiap hari. Namun, lagi-lagi nasib berkata sebaliknya.
Malang tak dapat dielakkan. Elbram mengalami kecelakaan ketika balapan di jalan raya. Di kampung mereka memang ada suatu kelompok yang suka melakukan balapan di jalan lintas Sumatera ketika malam turun. Bram salah satu dari kelompok itu.
Elsa membelikan Bram sepeda motor di tahun pertama Elsa merantau. Saat itu, Elsa bekerja di rumah makan yang buka 24 jam. Elsa sering mengambil jadwal lembur, artinya Elsa memiliki jam istirahat sangat sedikit demi mendapatkan lebih banyak uang. Makanya Elsa sanggup membeli sepeda motor second yang layak untuk Bram. Dan waktu itu Elga masih sekolah, belum ada UKT dan biaya kos, serta jajannya di kota.
Elbram seringkali meminta uang kepada Elsa untuk memodifikasi sepeda motornya. Minta diisikan kuota internet dan uang rokok. Padahal Elsa juga mengirim kepada Mama setiap gajian. Empat tahun di ibu kota, Elsa tak memiliki tabungan, yang ia punya justru utang. Sekarang ia harus merendahkan diri lagi kepada Inara demi mendapatkan sebagian uang untuk operasi Elbram di kampung halaman.
"Aku mau."
Elsa mengatakannya dengan keyakinan delapan puluh persen. Anggap saja dua puluh persen lainnya adalah rasa bersalahnya kepada Dygta yang selama ini baik padanya. Sementara keyakinan yang ia miliki berasal dari utang budi dan hidup mati adiknya.
"Tapi aku ada permintaan sebelum melakukannya."
Inara tampak tidak keberatan. Elsa langsung mengatakan syaratnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Elsa (Complete)
Fiksi Umum((Tiga Bersaudara Series)) #1 Terjebak pernikahan dengan playboy, tentu saja Elsa merasa hidupnya langsung jungkir balik. Padahal selama ini Elsa dan Dygta telah berhasil mematahkan anggapan bahwa tidak ada yang namanya persahabatan di antara cowok...