❄️[01]❄️ Sahabat Buaya dan Mantannya

381 50 113
                                    


Selamat malam!!! Kalian yang baru datang di lapak ini, selamat datang di cerita baruku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat malam!!! Kalian yang baru datang di lapak ini, selamat datang di cerita baruku. Yang udah baca prolog kemarin, selamat melanjutkan Kisah Elsaa.

Part pertama udah dimulai! Kasev sebenarnya agak lupa cara hidup di Wattpad,  ehhm, udah lamaa gak menulis di sini. Jadiiii, tolong kalau misal ada kesalahan di sini, Kasev minta maaf, yaa. Semoga kalian bisa menikmati cerita Elsa.

❄️❄️❄️

Bagi kaum mendang-mending seperti Elsa, makan di restoran cepat saji begini merupakan pilihan terakhir. Malahan tempat ber-PPN ini takkan pernah Elsa pilih menjadi tempatnya mengisi lambung. Segala pengeluaran Elsa harus seminimal mungkin karena banyak yang harus ia biayai. Mulai dari biaya hidup dirinya di ibu kota. Di antaranya makan, tempat tinggal, dan transportasi. Biaya hidup keluarga, di antaranya uang makan mereka, uang kuliah Elga, dan uang tak terduga Elbram–yang sering bikin masalah, dan harus mengeluarkan uang tiba-tiba. Makanya, Elsa sangat irit bahkan tergolong pelit. Elsa paling suka nasi warteg di luar gang Kos Abah Ajis. Lalu, nasi padang Pincuran Gadang. Dibeli siang, bisa sekalian untuk makan malam. Itu jika Elsa sedang ada sedikit lebihan duit. Elsa lebih sering masak lauk sederhana di kamar kosnya ketimbang beli.

Terdamparnya Elsa di sebuah restoran yang sedang ramai karena ajakan, atau bagi Elsa dia sebut perintah, dari Inara. Dan Inara-lah yang membayar makanan jika gadis itu yang mengajak bertemu. Sementara, sudah satu jam Elsa duduk di bangku paling sudut, Inara belum kunjung datang. Bahkan tidak ada kabarnya. Beruntung Elsa baru pesan segelas soda. Kalau Inara tidak datang, berarti Elsa hanya akan rugi belasan ribu.

"Rame banget!"

Suara keluhan itu membuat Elsa melihat ke pemilik suara. Gadis yang ditunggu akhirnya datang, lengkap dengan wangi segar yang menguar dari tubuh semampainya.

Tanpa penjelasan dan permintaan maaf karena sudah membuat Elsa menunggu sejam, Inara menarik bangku di hadapan Elsa. "Dygta bajingan!" umpat gadis berambut panjang itu.

Elsa hanya menghela napas sambil menyentuh pinggir gelasnya yang berembun.

Inara terlihat merogoh tasnya, kemudian mengeluarkan ponsel berlogo apel tergigit.

"Lihat, temanmu yang bajingan itu!" Inara memamerkan sebuah video.

Gambarnya kurang jelas dari jarak sejauh itu. Elsa pun mengambil benda pipih tersebut dari tangan Inara dan memasang headset miliknya.

"Ini nih wajah pelakor nggak tahu diri. Tandai tuh muka tembok pecinta selangkangan laki orang. Nih dia orangnya, ngembat pacar orang sampe bunting! Dasar cewek gampangan!"

Suara amarah Inara di video menguasai gendang telinga Elsa. Namun, muka wanita yang katanya sedang hamil anak pacarnya Inara itu tak begitu jelas, sebab wanita itu lihai menyembunyikan wajahnya.

Kisah Elsa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang