❄️[06]❄️ Mencari Jalan Keluar

214 44 69
                                    

Malam semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam semuanya. Elsa kembaliiii. Alhamdulillah masih bisa lanjutin Kisah Elsa untuk kalian, pembaca yang kece.  💞💞💞

Cerita ini khusus untuk kalian yang menantikan nasib Neng Elsa. 💐💐💐

Yuk selamat membaca. 💕💕

❄️❄️❄️

"Neng mau minta tempo lagi?" Wajah Abah Ajis agak garang, bicaranya bernada tinggi, tetapi hatinya sungguh bak bapak peri.

Elsa mengangguk. Dia belum ngomong apa-apa kepada Abah Ajis, sudah ditodong pertanyaan seperti itu. Niatnya memang betul begitu, sih.

"Seminggu aja. Bapak mau ratain kos ini kalau Neng nggak bayar dalam waktu itu."

Elsa merasa bersyukur atas pikiran positifnya terhadap bapak kosan ternyata masih benar. Sebetulnya, Abah Ajis telah berencana membangun rumah tingkat dua itu untuk dijadikan ruko. Namun, Elsa pernah memohon jika ia sangat membutuhkan tempat itu. Sebab hanya Abah Ajis yang mau menerima uang sewa delapan ratus ribu. Kos lain dengan harga segitu tidak selengkap kos Abah Ajis. Elsa sudah diberikan fasilitas kasur, lemari, kulkas, dan kamar mandi dalam. Meskipun jika dilihat dari luar, bangunan tersebut tampak rentan. Ibaratnya, jika ada hujan angin, lantai duanya akan ambrol.

"Terima kasih, Pak. Saya janji akan membayarnya begitu uang saya terkumpul."

Elsa mengangguk percaya diri bahwa dalam lima hari dia bisa membayar kos. Dua hari setelah bekerja di pasar malam, Elsa juga diterima bekerja di tempat produksi pempek. Pagi ini adalah hari pertama Elsa bekerja di sana. Mbak Isma sudah memberikan Elsa uang tiga ratus ribu atas kerjanya selama tiga malam. Seharusnya Elsa hanya digaji tujuh puluh ribu dalam semalam. Kebetulan pembeli sangat membludak di awal bukanya pasar malam, Mbak Isma menghadiahi karyawannya bonus.

Elsa menuju rumah produksi Pempek Yuk Eka dengan menaiki ojek online. Setelah bekerja sampai pukul dua belas malam, gadis Sumatra itu memiliki tidur selama lima jam. Elsa berangkat ke rumah Yuk Eka pukul enam dan mulai bekerja setengah tujuh pagi.

Inara: Els. Aku berangkat. Selamat tinggal, Talas yang nggak gatal. Baik-baik di kota orang. Jangan sungkan hubungi aku kalau lagi butuh apa-apa. 😇😇

Elsa melihat pesan Inara setelah tiba di tempat kerjanya yang baru. Inara juga mengirim foto dirinya yang masih berada dalam taksi.

Elsa: Semoga perjalananmu lancar. Kabari kalau sudah sampai, ya, In. Aku bakalan bekerja keras untuk membayar uangmu kembali.

Inara: Dih malah ngomongin duit. 😮‍💨Kata aku, kamu terima aja si Dygta. Kamu nggak harus banting tulang begini. Si kampret banyak uang loh walau males kerja. 😋😋😋

Elsa hanya membalas dengan emoticon peluk untuk Inara.

Elsa segera mengantongi ponselnya yang dalam setelan mode pesawat. Ia akan bekerja dan mencurahkan segala perhatian hanya untuk adonan tepung dan minyak. Pukul setengah empat Elsa berangkat ke area pasar malam tanpa singgah di kosannya. Elsa telah berganti pakaian di kamar mandi rumah makan sementara menunggu sepiring nasi goreng disajikan untuk makan pertamanya di hari ini.

Kisah Elsa (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang