TOX!C [ END ]

44. Luna : the ending

----------🌱

Willi terus menarik luna keluar dari besemen, dan memberi perintah pada anak buahnya untuk berjaga agar tidak ada yang boleh keluar dari sana, mata luna mengerjap beberapa kali saat mendengar yang diperintahkan willi.
Ia termenung sesaat lalu sadar dan melepaskan genggaman willi, gadis itu menatap dengan tajam.

"Apa yang lo rencanain willi.. Bukannya lo udah janji sama gue hah buat ngelepasin mereka kalo gue ikut sama lo"

Willi terkekeh, menyeringai tipis sorot matanya begitu dingin menusuk pada luna,"bodoh, lo kira gue sebodoh itu hah___" jedanya, lalu pemuda itu memasukan kedua tangannya dengan santai

"Lo hamil luna, dan gue jadi berpikiran untuk segera membantai mereka semua, disaksikan sama mata kepala lo sendiri luna" imbuhnya, mata gadis itu terbelalak lebar, bagaimana dia bisa tau.

"Brengsek, seharusnya sejak awal gue kesini, lo bunuh gue aja willi bunuh gue" Luna memekik keras

Pemuda itu tertawa kencang lalu kembali menatapnya,"apa lo tega membiarkan anak lo sama danny ini mati hhmm"

Kalimat itu cukup membuat luna terdiam beberapa saat, ia menelan ludahnya kasar, oh Tuhan apa yang harus Luna lakukan.

Gadis itu berjalan mundur menatap willi, pemuda itu pun ikut bergerak maju melangkah.. "Luna lo jangan macem-macem ya" Peringat willi

"Sorry, lebih baik gue mati" Detik kemudian Luna berlari dan willi mengejarnya. "LUNAA!!" Teriak pemuda itu

Dari arah dapur, percakapan antara Luna dan willi ternyata di dengar oleh kedua temannya yaitu, ruby dan calista. Ya mereka berdua terlihat shock dan tak percaya

"Luna hamil" Gumam calista, matanya saling bersitatap dengan ruby

"Anak danny" Lanjut ruby

-------🌱

"Gue kecewa sama lo Justine" Ujar danny, matanya terlihat dingin menatap pemuda itu.

"Sorry, gue gak ada pilihan lain" Lirihnya

"Bangsat, itu bukan pilihan yang baik" Umpat travis

Setelah travis meneriaki nya ia dan Danny maju duluan untuk menghajar para musuhnya yang menghalangi jalan mereka untuk keluar, sedangkan Justine hanya diam memperhatikan Teman-temannya.

Johnny melirik ke arah kevin yang senantiasa menjaga temannya, arthur

"Lo tetap disini, gue coba halangi mereka..." Titah Johnny, kevin pun mengangguk. Johnny yang awalnya tidak mau percaya dengan apa yang di katakan kevin, terpaksa harus menelan rasa pahitnya kenyataan jika Justine menjadi pengkhianat.

Bug

Brakk

"Bangsat, minggir lo semua" Teriak Danny ia memukul, menendang dari segala arah untuk membuat musuhnya tumbang.