Happy reading
✷ミdalayedミ✷
Afa berangkat pagi sekali agar dia tidak terlambat lagi ada beberapa siswa di sana yang sudah berangkat mungkin mereka piket dan ada urusan lainnya
Afa masuk ke dalam kelasnya yang terbilang masih sepi lalu afa menaruhkan tasnya setelah itu afa keluar dari kelasnya dan pergi ke ke taman belakang yang mempunyai pohon besar.
Afa hanya duduk saja melamun memikirkan kejadian tiga hari yang lalu ini semua salah nya dia bodoh kenapa tidak dia saja yang tertabrak kenapa harus dia kenapa?
Dorr!
Afa kaget ada Seseorang yang mengageti nya
"Astaghfirullah" ucap afa kaget
"Haha, Lo kaget fa" tanya vano sok polos
Afa hanya geleng-geleng kepala saja melihat tingkah vano yang menurutnya sedikit aneh
"Tadi tuh gw liat Lo sendirian jadi gw ada rencana buat ngagetin Lo"
"Hmm, ya deh terserah vano yang penting vano bahagia"
"Ayok ah ke kelas dari pada di sini sendirian Lo mau kesurupan" canda vano
"Gak mau, ayo" tanpa banyak basa-basi mereka langsung pergi dari sana
Mereka berjalan menuju ke kelas mereka saat sudah sampai yang tadinya afa lihat kelasnya sepi kini sudah ada banyak orang, afa dan vano duduk ke tempat duduk mereka.
Afa hanya melamun saja di kelasnya vano yang mengoceh sedari tadi entah apa yang di ceritakan vano afa tidak mendengarnya sampai-sampai guru masuk dan vano memberhentikan ocehannya dan memperhatikan guru yang ada di depan sana
Kringgg!!!
Afa keluar kelas sendirian tidak bersama vano entah mau kemana saat masih di koridor afa mendengar ucapan-ucapan yang tidak ingin afa dengar
Ih pembunuh
Masih berani juga Lo Dateng ke sekolah ini
Dasar pembunuh
Muka polos tapi pembunuh
Huuu dasar pembunuh
Dan lain sebagainya berita kakaknya Regar yang meninggal dunia tersebar di sekolah kemaren sekolah di liburkan. bukan afa pelakunya itu mutlak tabrak lari tapi mengapa mereka menuduh afa yang melakukannya
Afa berjalan cepat meninggalkan kerumunan itu ketempat yang tidak ada warga sekolah yaitu belakang sekolah
Air mata afa menetes
"Semua ini salah afa" ucap afa merasa bahwa dirinya lah yang salah
"Kenapa gak afa aja yang ketabrak"
"Kenapa harus kak Seno"
Tiba-tiba ada yang memegang bahu afa dengan kasar sampai menghadap ke belakang
"Gak usah drama"
"Lo udah bunuh kakaknya Regar kan?"
"Dasar Lo pembunuh, udah bunuh ayah sendiri kakak Regar juga Lo bunuh gak punya hati Lo" ucap salsa
Afa hanya diam saja sambil menangis
Pembunuh
Dasar pembunuh
Pembunuh gak pantes sekolah di sini
Pembunuh gak pantes hidup
Ucap salsa dan antek-anteknya memenuhi kepala afa
KAMU SEDANG MEMBACA
DALAYED! (Belum Revisi)
RandomMenceritakan tentang Grizella Safanya Aghari panggil saja afa gadis yang di didik keras oleh kedua orang tuanya tidak pernah di manja sejak kecil selalu di hina caci maki oleh teman sekolahnya. Bahkan Satu sekolah membencinya dan afa mencintai laki...