1. DAYALED

36 5 0
                                    




..selamat membaca..

_______

Siang ini matahari cukup terik. Seorang gadis sedang berjalan menyusuri jalanan yang ramai banyak sekali kendaraan yang berlalu lalang walaupun berisik tapi lebih berisik isi kepala.

"Lihat gadis itu" ucap seorang laki-laki paruh baya

"Kasihan sekali" ucap temannya.

"Iya kasihan"

Gadis itu terus berjalan tanpa memperdulikan ucapan bapak-bapak yang sedang membicarakannya. Menyusuri jalanan yang sepi. Rumahnya agak sedikit jauh dan di sinilah ia sudah sampai didepan rumahnya ia ragu untuk masuk entahlah apa yang di pikirkan gadis itu yg pasti author juga tidak tau. Gadis itu memutar kenop pintu rumahnya.

"Kau sudah pulang?" Ucap wanita paruh baya.

"Iya Bun"

"Gantilah pakaian mu lalu bantu
bunda"

Di keluarga yang sederhana ini afa adalah anak kedua ia memiliki 3 saudara. anak pertama Kenan Algaskar kakak laki-lakinya yang sudah berkeluarga yg mempunyai anak satu dan istri satu, dan anak yang terakhir yaitu Kevan Agareksa sekolah SMA kelas sepuluh.

"Apa yg bisa afa bantu nda?"

Ibunya menoleh "bisa kamu angkat itu" ucap ibunya menunjuk barang yg akan di angkat. Afa mengangkat barang tersebut. " Ini di taruh mana Bun". Ucap afa "Taruh di gudang"

Afa pun berjalan kebelakang rumah menuju gudang ya letak gudang itu ada di luar rumah tidak jauh hanya lima langkah dari rumahnya. Setelah di letakkan afa kembali lagi ke dalam rumah.

"Sudah?"

"Sudah nda"

"Sekarang masak untuk makan siang"

"Iya nda"

Afa menuju dapur lalu memasak. Tidak lama dari itu Kevan pulang dari sekolah.

"Habis dari mn dek"

"Bunda aku udah besar"

"Walaupun begitu kamu tetep anak kesayangan bunda" sambil mencubit gemas pipi Evan.

Afa hanya melihat mereka dengan tersenyum kecut ibunya tidak pernah memperlakukan nya seperti itu.

"Afa udah siap makanannya?" afa meletakkan makanan yang sudah matang di meja makan."Udah nda"

"Kamu ganti baju dulu sana habis itu makan" ucap ibunya pada Evan

"Siap" memperagakan orang yang hormat saat di lapangan upacara.

"Afa sekarang kamu cuci baju terus beresin kamar ibu sama adik kamu lalu cuci piring jika sudah selesai makan beresin semuanya setelah itu baru kamu belajar" suruh ibunya.

"Tapi bu-" belum sempat afa menyelesaikan kata-katanya ibunya sudah berbicara.

"Gak ada tapi-tapian kamu itu anak perempuan satu-satunya jadi harus bisa semua mau jadi apa kamu nanti pas udah jadi istri orang tapi gak bisa apa-apa" ya itulah yang selalu di katakan ibunya afa jika afa beralasan tidak mau mengerjakan apa yang di suruhnya sejak afa kecil.

"Iya nda"

Afa pergi dari sana dan mengerjakan apa yang disuruh ibunya. Pernah dulu ketika afa tidak mau mengerjakan pekerjaan rumah afa di pukuli waktu ia masih berumur sembilan tahun.

"Afa cuci piring setelah itu beresin rumah"

"Afa gak mau"

"Udah berani ya kamu sama bunda mau jadi apa kamu haa"

DALAYED! (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang