15. DALAYED

19 5 1
                                        


"Bukankah semua orang berhak
Bahagia untuk dirinya sendiri
lalu mengapa mereka yang
Mengatur"

"Dari mana saja kamu?" Wanita itu bertanya pada anak gadisnya yang baru saja pulang dari sekolah.

Afa yang di tanya seperti itu merasa takut jika dia jujur ia akan di marahi dan jika ia berbohong? Apakah bundanya tau?

"Afa ta-tadi telat soalny di jalan afa mampir ke taman beli gantungan bun" ucap afa setengah jujur.

"Kenapa gak langsung pulang hanya membeli barang tidak berguna kamu sampai jalan ke taman" bunda nya tau kalau taman yang ada di sini itu jauh untuk afa yang berjalan kaki.

"Karena afa suka bun" setelah berbicara seperti itu afa langsung pergi dari sana sebelum bundanya bertanya lebih lanjut.

"Huftt" afa langsung membantingkan tubuhnya pada kasurnya.

Kalian gak lupa kan bahwa bunda nya afa itu kaya walaupun afa bertempat di kamar yang tidak layak tapi bundanya memberikan fasilitas yang layak pada afa meski bundanya  benci sekalipun pada afa.

Tanpa sengaja afa tertidur dengan baju sekolah yang masih menempel di tubuhnya

Afa meletakkan semua makanan yang ia masak di meja makan saat ini waktunya makan malam bunda dan adiknya saja yang makan malam bersama sedangkan afa pergi ke kamarnya langsung.

Di dalam kamar afa hanya menunggu mereka selesai makan setelah mereka selesai afa akan membereskan terlebih dahulu meja makan dan mencuci piring setelah itu barulah afa makan ya seperti biasa.

Setelah menunggu sekitar dua puluh lima menit afa keluar kamar dan melihat apakah mereka sudah selesai dan ternyata sudah tapi bundanya masih tetap berada di meja makan seperti menunggu sesuatu.

Lalu afa menghampiri bundanya yang sudah selesai makan namun seperti menunggu seseorang.

"Bunda-" belum sempat afa melanjutkan bicaranya bundanya sudah lebih dulu mengeluarkan suara

"Afa duduklah bunda mau bicara padamu" seperti itulah ucapan bundanya pada afa.

"Iya bund kenapa?" Tanya afa

"setelah lulus sekolah kamu akan bunda jodohkan dengan putra teman bunda"

Afa yang mendengar seperti itu tentu saja merasa kaget tidak tidak bagaimana mungkin afa menikah muda.

"Tapi bunda"

"Gak ada tapi tapian, kalau kamu gak mau bunda jodohin sekarang juga" menyela ucapan afa

"Bun afa gak mau afa masih pengen kuliah" tolak afa

"Bunda pengennya kamu menikah biar kamu gak nyusahin bunda Mulu"

"Dan apa? Kuliah? Tidak bunda tidak mengijinkannya, menikah atau kamu bunda usir dari rumah" lanjut bundanya

Seketika itu juga hati afa hancur bagaimana mungkin bundanya mengatur hidup afa seenaknya jika pun menikah nanti apakah orang itu mencintai afa atau malah sebaliknya afa masih ingin kuliah jika pun dia sendiri yang nantinya akan susah untuk bekerja mencari uang sendiri membiayai kuliahnya

DALAYED! (Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang