"akhh""lu ngapain tiduran di situ? " tanya Zia saat melihat Alfan yang sudah terkapar di depan pintu.
"tiduran pala lu peyang!"balas lelaki itu dengan nada ngegas.
"ya udah si santai kali"acuh Zia.
"masakin gue makan sana! "suruh Alfan membuat langkah Zia berhenti.
"dih nyuruh lu? ogah"ujarnya.
"lu yang ngomong sendiri mau masakin gue makan"ucap Alfan mengingat ucapan Zia tadi.
"engga ada tuh"balasnya berusaha mengelak, Zia berniat akan menjahili Alfan sekarang.
"oh yaudah gue telpon mama aja lu ga mau layanin gue" dan bukannya Zia yang menjahili Alfan namun kini malah sebaliknya.
"ga asik lu mainnya aduan! "ujar Zia yang langsung pergi.
"emang gue pikirin"Alfan berucap dengan sedikit teriak dan menyusul Zia ke bawah.
Alfan terduduk diam melihat Zia yang sudah mulai memasak. Gadis itu tampak sibuk sendiri dengan kegiatannya sampai Alfan terus berbicara saja tak ia sahuti.
Lama memperhatikan, Alfan tersadar melihat raut wajah istrinya yang mulai kesal karna beberapa anak rambut yang menghalangi pandangannya. Tanpa diduga Alfan pergi ke kamarnya dan mengambil satu ikat rambut. Ia berjalan menuju dapur lalu berdiri di belakang Zia. Lelaki itu mengumpulkan seluruh helai rambut istrinya dan tentu saja Zia tersentak kaget.
"diem" ucap Alfan yang masih fokus mengikat rambut Zia dengan lembut.
Ia sedikit merapikan hasil ikatannya lalu membalikkan tubuh Zia agar menghadap ke arahnya. Sekarang posisinya Alfan menghimpit tubuh Zia dengan kedua lengannya. Pandangan mereka bertemu dan Zia hanya diam merasakan gugup. Alfan mengusap puncak kepala Zia dengan senyuman yang terbit di bibirnya.
cup
" masak yang enak yaa"ucapnya.
Ia mencium kening Zia dengan lembut dan langsung berlari kencang sebelum Zia tersadar.
"ALFAN SINTING! " dan benar saja dugaan Alfan bahwa Zia pasti akan berteriak setelah tersadar.
Lelaki itu pergi menunggu Zia di ruang tamu sambil menonton. Sedangkan Zia memegang keningnya sendiri. Tidak habis fikir mengapa bisa Alfan mencium keningnya dengan gampang. Ia memejamkan matanya malu sekaligus marah.
"huaa jidat gue udah ga suci lagii" batinnya berteriak.
☆
Berbeda dengan kembarannya, Zea saat ini tengah di landa kesal. Bagaimana tidak tiba tiba saja Shaka pulang dengan keadaan mabuk berat. Waktu yang sudah semakin larut membuat Zea kesal karna Shaka yang tak bisa diam sejak tadi. Hal itu membuat Zea tidak bisa tidur dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET | ON GOING
Teen Fiction"darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran" Nazea Eira Devanya & Nazia Keina Devanka_ Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan rahasia dengan musuhnya sendiri? Nazea dan Nazia mere...