19. JADIAN?

303 15 1
                                    


Di ujung koridor sana Zia berjalan layaknya model. Beberapa buku yang berada di tangannya membuat ia terkesan seperti gadis yang kalem. Tatapan orang orang yang menatapnya kagum sama sekali tak Zia hiraukan. Gadis cantik itu tetap fokus dengan tujuannya yang akan pergi ke perpustakaan. Tidak di sadari seseorang di belakangnya memanggil, membuat langkah kakinya berhenti.

"Zia.. "

"loh Nathan? sejak kapan lu ada di belakang gue? " tanya Zia berbasa basi.

"dari tadi "

"tuan putrinya aja yang ga sadar" lanjutnya dengan kekehan.

Mendengar ucapan Nathan tadi membuat wajah Zia sedikit memerah. Bayangkan saja bagaimana berada di posisi Zia yang di gombalin oleh crushnya sendiri.

"gombal" balasnya dengan wajah salting.

"mana ada gue gombal itu fakta"

"lu mau kemana bawa buku sebanyak itu?" lanjut Nathan.

"balikin buku yang di pinjem Zea"jawabnya dengan buku buku yang masih berada di tangannya.

"mau gue bantuin? "

"emm gapapa? " tanya Zia sedikit canggung.

"biar gue yang bawa" Nathan mengangguk mengambil alih buku buku itu di tangan Zia.

Keduanya berlalu menuju perpustakaan. Mereka terlihat serasi hingga banyak dari para kaum hawa menganggap mereka berpacaran.

"malam ini lu ada waktu luang? " tanya Nathan memulai pembicaraan.

"kenapa? "tanya Zia balik.

"ada pesta kembang api, mau pergi? "jawab lalaki itu.

"ayoo! " sahut Zia membuat Nathan terkekeh mendengarnya.

"nanti gue jemput" Nathan berujar dengan senyuman yang terbit di bibirnya.

Sekarang keduanya sudah berada di dalam perpustakaan, tepat di depan penjaga perpustakaan.

"Bu Rik saya mau ngembaliin buku" ucap Zia langsung.

"burik burik nama saya bu Rika! bukan burik ya Nazia! " sahut bu Rika yang mengoreksi perkataan Zia, sedangkan Nathan yang mendengarkan tertawa kecil.

"itu biar simpel bu, nih bukunya" ujar Zia yang meletakkan buku buku di atas meja.

"sejak kapan kamu suka baca buku? bukannya kamu bilang mager kalo baca?! " tanya bu Rika membuat Zia tertohok.

"so tau ni bu Rik" balas Zia dengan canggung, bisa bisanya bu Rika berbicara seperti itu di depan Nathan.

"nih buku yang si Zea pinjem, udah ya Makasih bu Rik! " ucap Zia yang melangkah sambil menarik tangan Nathan.

Jika tadi Zia yang mengantarkan buku milik Zea, maka Zea sendiri tengah bersantai di belakang sekolah. Ia memang menyuruh Zia yang mengantarkan buku karna dirinya yang sedang malas. Zea menatap datar sekelilingnya, sangat sepi dan mungkin hanya ia sendiri yang ada di sana.

SECRET | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang