Jika Zia mendadak jadi alim di pesantren, maka berbeda dengan Zea kembarannya. Malam ini Zea berniat ikut balapan kembali, setelah hampir satu bulan dirinya tidak mengikuti acara balapan itu. Ia segera bergegas kebawah, mengambil kunci motor dan menuju garasi.
Zea melirik sekitaran rumah, takut Shaka pulang lebih cepat dari biasanya. Tentu saja Zea tidak mau Shaka tau, karna sudah di pastikan lelaki itu tidak akan memberi izin sedikitpun. Ia menghidupkan motornya, lalu meninggalkan pekarangan rumah dengan kecepatan tinggi.
Tanpa Zea sadari sebuah mobil berhenti di samping rumahnya. Seseorang di dalam sana terus memantau gerak gerik yang di lakukan Zea. Mulai dari Zea yang melirik kesana kemari, serta Zea yang pergi menggunakan motor dengan kecepatan tinggi. Senyum smrik tercipta bibir seseorang itu, rupanya istrinya itu gadis pembangkang.
" gadis nakal" batin seseorang itu dengan senyum smrik.
☆
Suara geburan motor terdengar deket di telinga Shaka. Lelaki itu turun dari mobilnya dengan pakaian kantor yang masih melekat. Tatapan tajamnya menelusuri setiap sudut, mencari seseorang yang membuatnya datang kemari. Tangan Shaka terkepal erat melihat di depan sana seseorang yang dicarinya tengah asik bersama lelaki lain. Dengan langkah yang lebar Shaka menghampiri Zea di ujung sana. Ia tidak segan segan menarik kasar lengan Zea, hingga gadis itu berada di belakangnya sekarang.
Merasakan kesal Zea memutar tubuh Shaka dengan lebih kasar. Posisinya sekarang Zea dan Shaka saling berhadapan juga tatapan tajam mereka yang saling menghunus satu sama lain.
" lu apaan si?! " Zea bertanya dengan amarahnya.
" pulang " satu kata itu keluar dari mulut Shaka yang langsung menarik lengan Zea kembali.
Zea menghempaskan lengannya kasar, ia menatap Shaka penuh amarah " ga usah narik tangan gue, sakit ".
" pulang " ucap Shaka kembali.
" gue gamau, lu aja pulang sendiri " balasnya dengan sinis.
" pulang Nazea! " ucap Shaka kembali namun kali ini lebih tegas.
" lu apa- apaan si? gausah ngatur ngatur gue! " sewot Zea sambil menarik Shaka menjauhi kerumunan.
" pulang "
" gu---"
" nurut bisakan?! " sela Shaka tanpa mendengarkan ucapan Zea selanjutnya.
" ENGGA! gue ga bisa nurut, mau apa lu?! " jawab Zea penuh penekanan.
Menatap Shaka sinis Zea kembali berucap " ga usah sok ngatur Sha, lu itu bukan siapa siapa bagi gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET | ON GOING
Ficção Adolescente"darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran" Nazea Eira Devanya & Nazia Keina Devanka_ Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan rahasia dengan musuhnya sendiri? Nazea dan Nazia mere...