17. BOCILNYA ZIA

303 11 1
                                    

"maaf karna aku harus melakukannya"

»»————><————««

Di tengah keramaian ini semua orang berlalu  kesana kemari, sama seperti Zia dan Alfan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah keramaian ini semua orang berlalu  kesana kemari, sama seperti Zia dan Alfan. Sepasang kekasih ini tengah berbelanja untuk kebutuhan di rumah baru mereka. Wajahnya Zia tampak lebih bersemangat, berbeda dengan Alfan yang mendatarkan wajahnya. Gadis itu berlari kesana kemari guna mengambil barang barang yang ia inginkan, walaupun semuanya tidak terlalu penting tapi biarlah.

Jadi tau bukan mengapa Alfan mendatarkan wajahnya melihat Zia?

Zia mengambil banyak kotak susu favoritnya karna memang ia tidak bisa memakan cemilan. Bukan hanya susu saja yang ia ambil, melainkan berbagai permen dan coklat Zia juga ambil. Ia sengaja berbelanja banyak karna tentu Alfan yang akan membayar semua ini.

"ga usah banyak banyak! " tegur Alfan yang mendorong troli di belakangnya.

"astaga ini sedikit Alfan, lu jangan perhitungan dong sama istri sendiri" balas Zia yang tetap melanjutkan aksinya.

"iya istri iyaa gimana lu aja dahh" pasrah Alfan melihat tingkah Zia.

"gitu kek dari tadi" senang Zia.

"cepet Zi! gue mau pulang laper" ujar Alfan namun terdengar seperti rengekan.

"iya sabar" jawab Zia pelan.

"ck dari tadi sabar sabar mulu kelamaan lu" ucap Alfan yang mulai kesal.

"ihh rewel lu bocil"

"bocil mata lu picek, gue bukan bocil" balas Alfan merajuk.

"lu kayaknya cocok jadi bocilnya gue hahaha" Zia berucap sambil tertawa dan Alfan yang hanya menatapnya.

Tatapan matanya mengarah pada seorang gadis di depannya. Menatap dalam pada kedua bola mata itu. Terlihat indah dengan senyuman yang terbit di bibir gadisnya. Memberikan sentuhan hangat di dalam hati saat melihat senyuman itu.

"cantik tapi nyebelin" batin Alfan terkekeh melihat Zianya tersenyum.

"fan"

"Alfan"

"ALFAN! " panggil Zia sedikit keras saat Alfan tak menyahuti ucapannya sama sekali.

"h-hah? kenapa? " ucap Alfan berbalik tanya.

"di panggil juga tapi ga nyahut nyahut"

SECRET | ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang