" Darah di balas darah, nyawa di balas nyawa, dan kehancuran di balas kehancuran. " Nazea & Nazia.
" Silahkan balas dendam, namun jangan libatkan perasaan. " Shaka & Alfan.
Bagaimana jadinya jika dua orang gadis kembar tenyata memiliki hubungan ra...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kejadian itu sudah berlalu sejak dua minggu yang lalu. Kejadian dimana penyerangan tiba-tiba terjadi di markas All Stars, juga kejadian dimana Zea yang ditemukan di gudang sekolah. Semuanya sudah membaik dan kembali seperti semula. Siapa sangka karna kejadian itu Alfan dan Zia menjadi semakin deket, walaupun harus di bumbui dengan segala perdebatan.
Sekarang keduanya masih berada di dalam mobil, mereka sedang dalam perjalanan menuju pesantren milik keluarga Alfan. Acara kali ini cukup penting yang mengharuskan pemilik pesantren untuk datang hadir. Dan Alfan serta Zia diminta datang juga oleh Gibran.
Zia menghela nafasnya kasar merasakan bosan. Delapan jam diperjalanan bukanlah waktu yang sebentar, dan Zia yang hanya duduk diam di kursi penumpang. Gadis itu membuka kembali ponselnya saat satu notif spesial yang ia tunggu berbunyi.
Nielll
|| syangg maaf aku baru bales
gatau ak males. ||
|| aku baru pegang ponsel sekarang sayangg, tadi lowbat soalnya
|| maapp yaa? kalo di maapin pas kamu pulang aku ajak ke jalan dehh
bohong aku ga percaya ||
|| aku kasih tambahan es krim, mau?
tapi bener ya? ||
|| iyaaa
|| sudah sampai??
baru aja tadi hehe ||
|| kamu istirahat dulu sana, good night Zianya Niel🤍
|| gausah dibales lagi, last chat di aku
Zia tidak berhenti tersenyum melihat tingkah Nathan yang selalu manis padanya. Bahkan jika bisa, lelaki itu akan selalu memberikan kabar padanya tanpa di minta. Nathan juga tidak akan membiarkan Zia merajuk padanya, karna ia yang selalu membujuk sang kekasih.
Terkadang Zia selalu berpikir, mengapa bisa ia memiliki kekasih yang begitu baik seperti Nathan? Lelaki itu bahkan tidak curiga pada Zia sedikitpun. Ia akan selalu memberikan semua kepercayaannya pada kekasihnya. Zia terdiam mengingat betapa jahatnya ia pada Nathan. Tidak akan pernah terbayang oleh Zia bagaimana jika Nathan mengetahui rahasianya. Mungkin Zia akan sangat terpuruk kehilangan lelaki baik seperti kekasihnya sekarang.
" Maafin aku Niel, kalo bisa memilih aku ga pernah mau seperti ini... " Zia.