Hari ini Jihan sudah mulai bersekolah kembali. Ia baru saja keluar dari perpustakaan dengan membawa beberapa buku yang ia butuhkan untuk persiapan olimpiade matematika bulan depan.
"Jihan," panggilan dengan suara yang ia kenali itu sontak membuatnya berhenti melangkah. Namun ia enggan berbalik menatap orang itu.
Hingga orang itu lah yang menghampiri Jihan dan berdiri dihadapannya.
"Gimana keadaan lo? Kenapa gak angkat telepon dan bales chat gue? Gue denger lo dua hari ini sakit." Ucap orang dengan name tag di seragamnya yang bertuliskan, Sunghoon. Dari nada bicaranya terdengar khawatir.
"I'm good, now." Ucap Jihan ketus dengan raut datarnya lalu hendak melangkah pergi meninggalkan Sunghoon, namun langkahnya terhenti karena cekalan tangan lelaki itu dilengannya.
"Kak-"
"Han, kasih gue kesempatan buat ngobrolin ini sama lo."
"Apa lagi? Kita udah ngobrol malam itu. Dan gue rasa omongan gue udah jelas." Ucap Jihan lalu menyentak genggaman tangan Sunghoon hingga terlepas
"Give me a second chance, Han." Ucap Sunghoon yang membuat langkah Jihan kembali terhenti. Lalu ia menoleh pada Sunghoon.
"Buat apa? Mau nyakitin gue untuk yang kedua kalinya, dengan kasih gue harapan palsu? Iya?" Tanya Jihan.
"Ck, gak gitu Han, gue-"
"Sunghoon!" Panggil seorang siswi yang mereka berdua kenali. Siswi itu menghampiri Sunghoon dengan senyum manisnya.
"Lia?" Gumam Sunghoon saat siswi itu sudah berada di antara dirinya dan Jihan.
"Ups, gue ganggu kalian kah?" Ucap Lia sembari melirik Jihan dan Sunghoon bergantian.
"Kenapa?" Tanya Sunghoon pada Lia.
"Besok sore lo free gak? Kalau free gue mau ajak lo ke butik. Baju buat event fashion show gue udah jadi besok, mau gue ambil tapi gak ada yang bisa nemenin. Gimana, bisa?"
Sunghoon menatap Jihan sekilas sebelum menjawab ajakan Lia.
"Harus besok lo ambil?" Tanya Sunghoon.
"Iya, kan fashion show nya lusa."
"Hmm... ok," putus Sunghoon. Sontak dahi Jihan berkerut tidak suka.
"Kak? Tapi besok kita ada mentoring buat lomba olimpiade matematika bulan depan." Protes Jihan.
"Next mentoring gue ikut," ucap Sunghoon yang semakin membuat Jihan tidak habis pikir
"Lagian jadwal mentoring masih banyak, kan? Sedangkan gue tinggal besok ambil baju di butik. Tolong izinin Sunghoon buat gue ya? Sehari aja." Ucap Lia dengan nada memohon yang membuat Jihan jijik mendengarnya.
"Lo kan ada Haruto, kenapa-"
"Han, udah. Gue tetep ikut mentoring. Gue cuma izin besok." Ucap Sunghoon menyela perkataan Jihan.
"Ok kalau gitu see you, Sunghoon. Gue duluan, bye." Pamit Lia.
Namun sebelum benar-benar pergi gadis itu mendekat pada Jihan dan membisikkan sesuatu yang membuat Jihan ingin sekali menyumpal mulut kakak kelasnya itu.
"I win.... again." Bisik Lia.
》》《《
Pelajaran hari ini berakhir, dengan Jihan dan Jeongwoo yang disuruh oleh guru mereka untuk mengantarkan beberapa buku ke ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.]
Teen Fiction"No, even you can't handle me." ♧A bad boy loves me♧ ●Song playing: Butterfly by J.Una