Sepulang sekolah, Jihan tidak langsung pulang melainkan menuju ruangan club English untuk persiapan lombanya di luar negeri lusa. Ia akan mengikuti lomba bersama Sunghoon mewakili sekolah. Selama kegiatan itu, Jihan nampak tidak fokus. Ia beberapa kali melewatkan penjelasan dan arahan dari mentor khusus untuk perlombaan itu.
"Jihan?" Panggil mentor itu.
Keadaan seketika hening karena Jihan yang melamun tidak mendengar panggilan itu.
"Han?" Bisik Sunghoon sembari menepuk pelan punggung tangan Jihan.
"Hm?" Gumam Jihan yang nampak kebingungan.
"Kamu tidak fokus, Jihan. Ada apa?" Tanya mentor itu. Sontak Jihan pun gelagapan dan bingung harus menjawab apa.
"E-enggak. Maaf miss, saya... hmm... s-saya akhir-akhir ini kurang istirahat. Jadi saya sedikit tidak fokus. Maaf miss." Ucap Jihan merasa tidak enak hati.
"Kamu perlu istirahat sebentar sebelum kita mulai mentoring lagi?" Tawar mentor itu yang memahami keadaan Jihan.
"Enggak perlu, miss. Kita lanjut aja gak apa-apa."
"Are you sure?"
"Ya, totally sure. I'm okay now. Deeply sorry for my mistakes, miss."
"Ok, no probs. Kalau gitu kita lanjut ya." Ucap mentor tersebut.
"Lo beneran gak apa-apa?" Bisik Sunghoon yang nampak khawatir dengan keadaan Jihan.
"Gak apa-apa kok, kak." Jawab Jihan. Ia merutuki kesalahannya yang sejak tadi tidak fokus karena memikirkan perjodohan itu. Jujur ia sangat terganggu dengan rencana itu.
"Lo udah bikin keputusan, Han. Tetap fokus dan tinggal pertanggung jawabin keputusan lo." Batin Jihan.
Hingga beberapa waktu, akhirnya kegiatan mentoring itu pun selesai pukul lima sore.
"Thank you, miss." Ucap Sunghoon dan Jihan setelah mentor tersebut pamit.
"Han," panggil Sunghoon.
"Ya?"
"Ada masalah sama orang tua lo lagi?"
"Hm? Enggak kok, kak."
"Serius?"
"Iya, serius. Emang kenapa?"
"Lo beda aja."
"Beda gimana?"
"Lo banyak diem, kalau enggak ya ngelamun sendiri."
Jihan pun terdiam mendengar perkataan Sunghoon. Sepertinya ia benar-benar masih belum bisa mengatur kondisinya sendiri.
"Ada yang mau lo ceritain sama gue?" Tanya Sunghoon.
"Enggak ada apa-apa kok, kak."
"Han-"
DRTTT... DRTTT...
Ucapan Sunghoon terjeda karena notifikasi dari handphone Jihan. Gadis itu mengernyitkan dahinya setelah mendapat panggilan dari nomor tidak dikenal.
"Kenapa?" Tanya Sunghoon saat melihat raut ragu dari gadis yang duduk di sampingnya itu.
"Enggak, gue angkat telpon dulu ya kak." Ucap Jihan yang diangguki Sunghoon dan lelaki itu membiarkan Jihan mengangkat telponnya.
|Halo-
Cepet keluar.|
Ara mengernyitkan dahinya merasa tidak asing dengan suara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.]
Ficção Adolescente"No, even you can't handle me." ♧A bad boy loves me♧ ●Song playing: Butterfly by J.Una