Setelah menyelesaikan makan siangnya di kantin, Jihan dan Mina pergi menuju taman sekolah. Mereka ingin bersantai di sana sebelum pelajaran kembali di mulai.
"Mina," panggil Jihan.
"Kenapa, Han?" tanya Mina setelah menatap raut sahabatnya itu yang nampak gelisah.
"Dua hari yang lalu gue bikin perjanjian sama Haruto."
"Waduh, perjanjian apalagi? Lo gak macem-macem, kan?"
"Kayaknya ini termasuk macem-macem, deh."
"Kenapa? Kalian rencanain punya anak?" Celetuk Mina yang membuat Jihan menjitak kepala gadis itu.
"Sembarangan ngomong deh, lo!" Tegur Jihan yang disambut tawa oleh Mina.
"Yaelah bercandaaa... Apa, sih? Perjanjian apa?"
"Perjanjian supaya dia mau ubah kepribadiannya."
"Ok, dengan cara?"
"Bikin dia... cinta sama gue." Ucap Jihan pelan.
"Hah?! Lo serius? Maksud gue, ya lo tau sendiri perasaan cinta gak semudah itu ada kan, Han."
"Iya, gue tau. Bodoh banget, kenapa gue setujuin ya kemarin?"
"Nah, kenapa lo yakin banget bisa bikin Haruto cinta sama lo?"
"Gue 100% gak yakin, tapi dia nantangin gue dong kemarin. Ya jiwa kompetitif gue muncul lah. Gak mau gue diremehin gitu aja sama dia." Sungut Jihan.
"Tapi, kan Han... Lo pakai dong otak encer lo itu sebelum bikin keputusan."
"Sial banget! Kalau urusannya sama dia gue selalu mendadak kayak orang bodoh. Pikiran gue pendek banget, cih." Kesal Jihan.
"Ah, yaudah lah. Udah kejadian juga. Sekarang lo mau gimana?"
"Gak tauuuu. Kak Sunghoon yang udah deket sama gue aja sampai sekarang gak bisa cinta sama gue. Gimana Haruto, yang setiap hari kita berantem." Keluh Jihan dengan raut muramnya.
Mereka berdua pun saling terdiam, memikirkan langkah tepat apa yang sebaiknya Jihan lakukan setelah ini.
"Hmm... gimana kalau dimulai dengan lo yang selalu ada buat Haruto?" Usul Mina.
"Maksud lo?" Tanya Jihan dengan dahinya yang mengerut dalam, bingung dengan maksud Mina.
"Yaa... lo pernah denger gak sih, cinta ada karena terbiasa."
"Terus?"
"Ya lo biasain untuk selalu di samping Haruto. Kegiatan apa aja lo selalu ada. Lo care sama semua kegiatan dan kondisi dia. Tunjukin eksistensi lo ke Haruto."
"Idih, ogah banget gue. Kayak gak ada kerjaan aja. Gue juga sibuk, kali." Tolak Jihan.
"Yaelah, Han... sempetin kek. Di awal-awal lo gak harus all out dengan selalu ada di samping dia. Bisa pelan-pelan kan, misalnya lo dukung dia pas ada tanding basket gitu. Nanti perlahan, intensitas kalian ketemu ditingkatin."
Jihan pun terdiam memikirkan saran sahabatnya itu.
"Terus, tipe cowok dingin kayak dia tuh bisa luluh sama cewek yang inisiatif, gerak duluan." Ucap Mina.
"Apalagi sih itu??"
"Ya, coba lo kesampingin dulu rasa kesel lo sama dia, lo juga harus keluar dari comfort zone, gak usah jadi cewek alpha yang apa-apa bisa sendiri. Terusss.... jadi cewek yang apa-apa tuh inisiatif ngelakuin sesuatu duluan, supaya dia kepikiran terus sama lo." Ucap Mina yang entah kenapa mengatakannya dengan sangat antusias.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.]
Teen Fiction"No, even you can't handle me." ♧A bad boy loves me♧ ●Song playing: Butterfly by J.Una