Hari rabu adalah jadwal rutin bagi tim basket untuk berlatih. Semua anggota hadir, termasuk Haruto dan Sunghoon.
Di tengah sesi istirahat, Sunghoon yang duduk tidak jauh dari posisi Haruto berinisiatif untuk membicarakan hal yang sedikit mengusik hatinya.
"Lo tinggal satu gedung apartement sama Jihan?" Tanya Sunghoon yang membuat Haruto menoleh pada lelaki itu. Karena memang di area pinggir lapangan itu hanya ada mereka berdua.
"Kenapa?" Tanya Haruto balik dengan acuh sembari meminum sebotol air mineral di tangannya.
"Make sure keamanan Jihan," ucap Sunghoon.
"Maksud lo?" Tanya Haruto sembari mengerutkan dahinya dan menoleh pada Sunghoon kali ini.
"Selama ada lo, gue gak yakin Jihan bisa aman."
Haruto pun hanya berdecih dan tertawa remeh mendengar ucapan Sunghoon.
"Apa urusan lo?" Tantang Haruto.
"Lo gak akan paham tentang hubungan gue sama Jihan." Ucap Sunghoon.
"I don't even care, tho."
"Setidaknya lo tau, kalau Jihan kenapa-napa, lo berurusan sama gue."
"Tch, gimana kalau selama ini Jihan sendiri yang dateng ke gue?" Ucap Haruto dengan senyum penuh arti.
"Maksud lo?"
"Jihan yang deketin gue, godain gue, dan berakhir nyaman sama gue."
Mendengar ucapan Haruto, emosi Sunghoon seketika meningkat. Ia bangkit dari duduknya dan menarik kerah Haruto.
"Jihan gak semurahan itu, bajingan!" Ucap Sunghoon dengan tatapan tajamnya. Melihat amarah Sunghoon, Haruto kembali berdecih dan tersenyum remeh.
"Kenapa? Oh, atau lo belum pernah digoda Jihan sama sekali? Sayang banget, lo harus tau betapa manisnya bibir dia waktu-"
BUGH
BUGH
Ucapan Haruto terhenti kala Sunghoon memukul keras sisi rahang lelaki itu. Keributan itu sontak menarik perhatian anggota basket yang lainnya.
"Anjing! Maksud lo apa, hah?!!" Bentak Sunghoon sembari kembali menarik kerah baju Haruto. Sementara Haruto masih tersenyum penuh arti dengan darah yang muncul di sudut bibirnya.
Haruto pun menepuk kedua pundak Sunghoon seolah membersihkan debu di sana sembari berkata, "Sorry, untuk urusan kayak gini, gue selalu selangkah lebih dulu dibanding lo."
Setelah mengatakan itu Haruto mendorong tubuh Sunghoon menjauh dan balik memukul lelaki itu.
BUGH
Sunghoon terjatuh dan meringis sakit setelah mendapat pukulan keras dari Haruto. Haruto pun berjongkok mendekat pada Sunghoon.
"Lo pikir aja, Jihan, si cewek yang gak mungkin jauh dari orang tuanya itu, rela pindah ke apartment yang sama kayak gue. Kalau menurut otak jenius lo itu, kira-kira apa alasan logisnya?" Pancing Haruto yang sukses membuat Sunghoon semakin marah dan menatap sengit lelaki itu.
"Lo pikir gue percaya sama lo?"
Mendengar pertanyaan Sunghoon, Haruto pun terkekeh lalu menggendikan kedua bahunya.
"Fine, terserah lo."
"... tapi satu yang pasti, Jihan gak sepolos yang lo kira." Sambung Haruto yang semakin menjadi-jadi.
"Brengsek!! Lo-"
"Lo harus tau, seberapa jagonya dia kalau ciuman."
"SHIT!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boy Beside Me [Haruto Ver.]
Genç Kurgu"No, even you can't handle me." ♧A bad boy loves me♧ ●Song playing: Butterfly by J.Una