Hari yang di tunggu oleh Chan akhirinya tiba, kini pemuda itu sedang bersiap di kamar untuk bertemu dengan muna. Setelah bersiap, Chan langsung melangkahkan kakinya keluar rumah menuju motornya untuk menjemput gadis yang disukainya.
.
Beberapa menit perjalanan akhirnya Chan tiba di rumah muna. Chan merapikan sedikit rambutnya kemudian turun dari motornya, pemuda itu mengetuk pintu rumah muna dan menghela nafasnya karena gugup. Menit berikutnya akhirnya pintu terbuka dan menampakkan gadis yang disukainya tampil dengan begitu cantik dimatanya, jantung Chan semakin berdegup saat muna tersenyum manis padanya. Azekkk langsung kopkop aja Chan!!
"Maksud lu apaan senyum kaya gitu? Mau gua cium?" Batin Chan kagum melihat gadis di hadapannya
"Heh malah ngelamun, jadi jalan gak?" Tanya muna membuyarkan lamunan Chan
"Oh iya jadi jadi. Yuk!" Balas Chan dari lamunannya
Chan berjalan lebih dahulu menuju motornya, ketika Chan hendak memakaikan helm pada Muna tapi muna malah menahannya.
"Gue bisa pake sendiri" kata muna ingin mengambil alih helm di tangan Chan
"Gua aja yang pakein" balas Chan menarik pelan tangan muna agar lebih mendekat padanya.
Muna hanya diam menatap wajah serius Chan memakaikannya helm
"Astaga ganteng banget nih orang.." batin muna
"Udah yok berangkat!" Ajak Chan
Chan mulai menjalankan motornya dan melaju menuju tempat yang sudah di siapkan oleh Chan dari jauh-jauh hari. Malam itu begitu tenang,angin sejuk menyelimuti mereka di atas motor. Muna kini sangat menikmati perjalanan malam itu. Tidak ada pembicaraan di antara mereka,beberapa menit akhirnya muna membuka suara.
"Chan, tumben banget Lo ngajak gue jalan" kata muna memecahkan keheningan
"Emang gak boleh?" Tanya Chan hingga membuat muna kesal
"Bukan gak boleh sih tapi aneh aja" balas muna
"Gua nanti mau ngomong sama lu" kata Chan masih fokus melihat jalanan
"Hah? Ngomong apa?" Tanya muna penasaran,apa yang akan dibicarakan pemuda ini
"Nanti aja" balas Chan singkat
"Ngeselin banget lo" ketus muna memukul pundak Chan
Chan hanya diam tak membalas perkataan muna, pemuda itu tersenyum tipis ketika tau gadis yang disukainya sedang kesal padanya.
.
"Kira-kira Chan berhasil gak ya jadian sama tuh botol Yakult" kata Reza
"Anjir botol Yakult gak tuh,gua cepuin besok lu" balas farel
Saat ini marscyllander sedang berada dirumah Farel untuk bermain game seperti biasanya mereka lakukan untuk membuang-buang waktu mereka. Hanya Chan dan Reygan yang tidak ikut bermain dengan mereka, Chan sudah bilang weekend akan jalan-jalan dengan muna namun Reygan tidak ada kabar yang membuat marscyllander penasaran kemana pemuda itu akhir-akhir ini sering menghilang seperti di telan bumi.
"Kalian merasa ada yang aneh gak sama Reygan?"tanya Firhan tiba-tiba
Mereka semua menatap Firhan dan menganggukkan kepala sebagai jawaban.
"Iya tuh,sejak dari rumah bang Tian kemarin dia udah jarang ikut kumpul disekolah juga gitu" jawab Erik
"Gua penasaran akhir-akhir ini sibuk apa tuh si botak" kata Farel
"Part time mungkin" balas Reza sambil memainkan ponselnya
"Part time apaan orang dia gak pernah cerita orang tuanya juga berkecukupan" balas Farel
.
"Wahh cantik banget"
Muna kagum melihat tempat yang begitu indah di hadapannya. Chan membawa muna kesebuah restoran bintang lima, pemuda itu rela memesan ruangan yang berada di lantai teratas dari restoran itu sehingga menampakkan suasana kota malam. Muna sangat kagum dibuatnya dan Chan sangat berterima kasih pada Yuan karena rencana ini berasal dari adiknya tersebut.
Terlihat sebuah meja di tengah ruangan itu, telah tersusun rapi lilin yang berada di kanan dan kiri mereka untuk menyambut muna menuju meja tersebut. Chan mengulurkan tangannya dan tersenyum pada gadis yang di sampingnya, muna membalas uluran tangan Chan dan mengikuti langkah pemuda itu menuju meja yang telah di siapkan.
Chan menarik sebuah kursi tanpa menghilangkan senyuman dari bibirnya "silahkan duduk"
Muna bingung dengan perlakuan pemuda itu padanya namun dia menyukainya, muna hanya membalasnya tersenyum dan mendudukkan dirinya dikursi. Gadis itu bertanya-tanya mengapa malam ini Chan begitu manis padanya.
"Suka gak makan disini?" Tanya Chan ketika baru saja mendudukkan dirinya yang berada di sebrang meja menghadap muna
"Suka banget!" Seru muna
"Kenapa?" Tanya Chan menatap muna lekat
"Pemandangannya bagus banget jadi gue suka" jawab muna menatap pemandangan kota itu
"Jadi...kalo sama gua suka gak?" Tanya Chan
Muna langsung mengalihkan pandangannya pada pemuda yang berada di depannya. Chan berdiri dan berjalan mendekat ke arah Muna, pemuda itu kini berlutut sambil memegang tangan gadis di hadapannya.
"Mun..gua mau lakuin yang terbaik buat lu, bukan cuma saat ini tapi gua mau berusaha jadi yang terbaik untuk selamanya. Tolong izinin gua buat jadiin lu bagian dari hidup gua. Lu mau kan jadi pacar gua Mun?" Tanya Chan menatap teduh pada Muna sambil terus berlutut dihadapan gadis itu untuk menunggu jawaban
"Chan ini lo serius?" Tanya muna tak percaya
"Iya gua serius, gua harap lu gak tolak gua" jawab Chan tertawa pelan
Muna tersenyum dan kemudian menganggukkan kepalanya
"iya gue mau"Chan langsung berdiri dengan tersenyum senang kemudian memeluk muna. Muna membalas pelukan itu, dia tidak menyangka akan berpacaran dengan pemuda yang sering membuatnya kesal setiap mereka bertemu dan kini menjadi pacarnya. Chan melepaskan pelukannya dan menatap muna dengan senyuman manis yang bisa membuat gadis di hadapannya salting.
Perlahan Chan mendekatkan wajahnya pada Muna dan mencium sekilas bibir gadis yang baru saja menjadi pacarnya tersebut. Muna kaget dengan apa yang dilakukan Chan, jantungnya menjadi tak terkendali ketika pemuda itu menciumnya.
"Kenapa?salting?" Tanya Chan tersenyum dan mengelus pipi muna
Wajah muna menjadi merona karena malu,Chan menjadi gemas melihat gadis itu kini menunduk malu di hadapannya. Alahh taik sok malu padahal kalo bisa langsung kau kokop itu Mun!!
"Sama, aku juga salting" kata Chan
"Ayok makan kasian cacing kamu nanti kelaparan" kata Chan melanjutkan dan tertawa pelan melihat ekspresi muna yang berubah menjadi kesal
Mereka menikmati makanan yang sudah di pesan oleh Chan sebelumnya sambil menikmati suasana malam indahnya kota itu, Samar-samar angin sejuk dan membuat suasana menjadi lebih tenang. Percakapan ringan menemani mereka sambil saling bercanda ria untuk merayakan hari spesial ini untuk mereka berdua,hanya mereka berdua...
.
.
.
.
.
.
.
.
sampai ketemu di part selanjutnya 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSCYLLANDER (END)
Teen FictionDi awali dari bangku SMA, keenam siswa dengan kepribadian yang berbeda di pertemukan di kantin sekolah lalu membentuk persahabatan, sehingga mereka dipertemukan dengan siswa baru yang akan bergabung dengan mereka. Bisakah Tian "berfikiran dewasa", c...