Saat ini marscyllander sudah berada di parkiran untuk pulang sekolah dan memikirkan cara untuk mencari keberadaan muna. Saat mereka hendak menaiki motor, seorang pemuda datang menghampiri mereka dan dibalas dengan tatapan tajam dari Chan.
"Ngapain lu kesini? nyari mati?" Sarkas Chan menatap dingin reygan
Terlihat reygan sangat merasa bersalah saat melihat tatapan dingin dari teman-temannya, hingga akhirnya Reygan membuka suara
"Gua tau muna dimana" kata reygan
Chan yang telah terlanjur naik dimotor nya kini turun dan langsung berjalan mendekat ke arah Reygan sambil memasukkan tangannya ke saku celananya, pemuda itu setia menatap dingin ke arah Reygan
"Karena memang lu yang culik dia" kata Chan sinis
"Lu mau bilang itu doang? gak penting" ketus Reza langsung memakai helm nya
"Gua mau bantu kalian bawa muna keluar dari sana" kata reygan dan membuat mereka kaget dan bingung
Reza yang sedang memakai helmnya kembali melepaskan benda bulat itu dan menatap Reygan penuh curiga.
"Lu mau jebak kami juga? alahh bilang aja lu mau bawa kami kesana terus lu kurung kami" kata Reza blak-blakan
"Gua serius, muna sekarang dalam bahaya. Lu mau dia dihabisi sama Renata?!" Kata reygan serius menatap Chan
Chan terdiam dan melihat temannya satu per satu, pandangannya berhenti pada Tian. Pemuda itu terlihat menganggukkan kepalanya sambil menatap Chan, akhirnya Chan kembali menatap Reygan dengan serius.
"Oke, gua percaya sama Lu. Tapi kalo lu bohong jangan harap lu jadi bagian dari marscyllander lagi!" Tegas Chan menatap tajam ke arah Reygan
"Sayangg ayoo pulang!!"
"Astaga cewe siapa sih ini berisik Mulu" kesal farel melihat malas keempat gadis yang baru tiba
"Cewe gua, kenapa? mau jadi orang ketiga lu?" sinis Erik
"Teman adalah maut ini mah" Celetuk Reza bercanda
"Jadi dimana kita atur rencana buat selamatin muna?" Tanya Tian pada teman-temannya
"Kalian mau selamatin muna?! Kapan?" Tanya yumy excited
"Kalian udah tau muna dimana?" Tanya Resti menatap Erik dan menatap marscyllander
"Reygan yang bakal kasih tau tempatnya, kami bakal selamatin muna secepatnya" kata Chan
"Ikut dong! kami juga mau bantu, iyakan zi!" kata deka semangat sambil menggandeng tangan ziao sambil melihat ke arah gadis itu
Reygan menarik lengan ziao dan melepaskan gandengan deka pada lengan ziao sambil menatap deka sinis. Sedangkan yang di tatap hanya kesal karena reygan menepis kasar lengannya dari ziao.
"Lu kalo mau selamatin muna ya ikut aja, jangan ajak ziao! dia gak boleh" kata Reygan sinis
"Dih apaan sih, biarin aja kalo dia mau ikut!" Balas deka kesal menatap Reygan
"Kalo ziao ikut, gua gak mau bantu keluarin muna" ancam reygan dan membuat semua menatap sinis ke arahnya
Ziao memukul pelan tangan Reygan dan menatap kesal ke arah pemuda itu sedangkan yang ditatap hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Perkataannya membuat teman-temannya menjadi kesal padanya sehingga reygan membuka suara.
"Yang cewek gak boleh ikut karena bahaya. Gua gak mau Renata malah targetin salah satu dari kalian lagi termasuk ziao!" Kata reygan menekan nadanya ketika menyebut nama ziao
"Reygan bener, kalian jangan ikut. Kalian tunggu kabar dirumah aja" kata Firhan
"Iya deh iya.. terus sekarang kalian mau langsung berangkat?" Tanya Resti
"Enggak sayang, kami mau atur rencana dulu" Jawab Erik mengelus rambut Resti
"Udah gak usah bucin mulu! Pulangin dulu nih anak-anak orang kerumah mereka biar kita cepat berangkat" kata Reza memakai kembali helmnya
Mereka semua mengangguk setuju untuk mengantarkan yumy,Resti dan deka kerumah mereka, sedangkan Reygan mengiringi ziao yang menggunakan mobilnya menuju rumah gadis itu.
.
Di ruangan yang gelap itu terlihat seorang gadis terduduk lemas. Sudah 24 jam gadis itu dikurung, diikat dan di siksa dengan kejam, rasa sakit itu menusuk sampai ke tulang di tambah dengan gadis itu tidak makan sama sekali.
Muna terbangun dari pingsannya dan yang terlihat hanya ruangan kosong yang berbau busuk diterangi sedikit cahaya dari jendela yang bisa dibilang kecil. Gadis itu kembali merasa kesakitan merasakan banyak luka di wajah dan tubuhnya sehingga perutnya terasa keram dan mulutnya terasa kering membutuhkan air.
Suara langkah kaki mendekat kepadanya, muna memfokuskan pandangannya yang sedikit kabur berusaha untuk melihat gadis yang berjalan mendekatinya. Gadis itu berdiri tepat di hadapan muna sambil membawa sesuatu di tangannya, bukan benda tajam tapi sesuatu berbentuk bulat.
Perlahan Renata mengambil pisau dari sakunya dan memotong benda bulat itu, samar-samar muna merasakan itu bau jeruk. Renata mulai mendekati muna dan kembali menyayat pipi muna sehingga mengenai ujung bibir gadis itu, nyawa muna yang belum terkumpul kembali merasakan perih yang luar biasa dari gadis itu sehingga membuatnya menangis.
"Tolong lepasin gue..." Kata muna lirih mengeluarkan air matanya
"Sayangnya gue gak mau" balas Renata memeras jeruk itu dan menekannya kuat pada luka goresan baru di pipi muna
Rasa perih itu sangat luar biasa sehingga membuat muna menangis terisak terus berusaha melawan Renata namun tak ada hasilnya.
"Lepasin gue hikss..." tangis muna semakin terdengar menyedihkan ketika Renata menekan kuat jeruk nipis itu pada lukanya
Plakk!! Renata menampar pipi muna dengan sangat keras sehingga suara tamparan itu bergema di seluruh ruangan. Renata memegang kuat dagu muna dan menatapnya remeh sambil tertawa kecil
"Gue gak bakal pernah puas sebelum gue dapat apa yang gue mau!" Kata Renata menekan kata-katanya
Renata melepaskan dagu muna dengan kuat dan berlalu meninggalkan gadis itu yang terus menangis segukan di atas kursi itu dengan tak berdaya.
.
"Sana masuk"
"Iya gue masuk, lo harus selamatin muna rey" kata ziao menatap Reygan yang berdiri di hadapannya
Reygan mengangguk dan menarik lengan ziao membawanya ke pelukannya,pemuda itu mengelus rambut ziao dan mengecup sekilas keningnya. Ziao sangat nyaman diperlakukan seperti itu hanya tersenyum membalas pelukan reygan.
"Jangan khawatir, gua bakal selamatin muna" kata reygan melepaskan pelukannya dan dibalas anggukan oleh ziao
"Sana masuk, kalo lu gak masuk gua gak pergi nih. Gua pasang tenda di depan rumah lu" kata reygan tertawa pelan
Ziao akhirnya memasuki rumahnya karena reygan terus memaksanya untuk masuk terlebih dahulu, gadis itu melambaikan tangannya dan di balas senyuman oleh Reygan. Ziao menutup pintunya dan masih berdiri dibalik pintu itu sambil menunggu suara motor reygan meninggalkan rumahnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sampai ketemu di part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
MARSCYLLANDER (END)
Novela JuvenilDi awali dari bangku SMA, keenam siswa dengan kepribadian yang berbeda di pertemukan di kantin sekolah lalu membentuk persahabatan, sehingga mereka dipertemukan dengan siswa baru yang akan bergabung dengan mereka. Bisakah Tian "berfikiran dewasa", c...