Seungmin sudah diperbolehkan untuk pulang. Pemuda puppy itu bersih keras ingin felix menemaninya pulang tetapi ada suatu pekerjaan yang mebuat pemuda manis itu harus bekerja. Kini seungmin sudah dalam perjalanan dengan bang chan suaminya hanya ada keheningan disana, suasana yang begitu canggung bahkan tidak ada penampakan dari suatu pasangan suami istri pada umumnya.
Bang chan yang memiliki batas kesabaran yang tinggi mencoba mencairkan suasan canggung itu dengan mengenggam sebelah tangan seungmin lalu memberi elusan dengan ibu jarinya.
"Aku mencintaimu Bang Seungmin."
Seungmin menoleh kearah suaminya dan memberikan senyuman pada bang chan. "Aku juga mencintaimu kak."
"Aku harap hubungan kita selalu bertahan untuk selamanya."
"Apa kakak tidak mempercayai ku?"
"Aku sangat mempercayai mu. Aku mengatakan itu karena harapanku menikahimu adalah ingin menjalani sisa hidupku hanya denganmu sayang."
Seungmin hanya tersenyum menanggapi apa yang dikatakan suaminya. "Maafkan aku. Aku memilih kakak hanya terpaksa, aku mencintai felix. Aku harap jika suatu saat nanti kamu mengetahui itu semua, aku berdo'a semoga kakak mendapatkan seseorang yang jauh lebih baik dariku."
Terkadang memaksa untuk mencintai seseorang yang tidak kita cintai sangat menyakitkan. Terlebih harus terikat dengan sebuah pernikahan yang justru membuat hidupnya semakin menderita. Seungmin berfikir apakah suatu saat nanti felix juga merasakan hal yang sama seperti yang ia rasakan ketika dirinya berhasil mendapatkan pemuda manis itu.
Sedangkan kedua pemuda yang baru saja menjalin sebuah hubungan yang pasti saling berpelukan di ranjang milik pemuda manis itu. Keduanya saling merengkuh tubuh satu sama lain seakan takut jika salah satunya lepas dari hidupnya. Ah jatuh cinta membuat sifat kekanakan seseorang nampak tak wajar bukan.
"Bagaimana jisung sekarang kak?" Tanya felix mendongak ke arah hyunjin agar bisa melihat wajah tampan kekasihnya.
"Kamu jangan khawatir semua akan baik-baik saja. Dokter Jack akan berusaha menyembuhkan jisung."
"Apa dia aman disana?"
"Jika kamu yakin dia aman disana, itu pasti terjadi sayang." Hyunjin mengecup kening felix.
"Aku sangat sedih mengingat kita membawa kabur jisung tanpa sepengetahuan seungmin kak. Dia juga sahabat jisung, kita bertiga selalu bersama terlebih seungmin kembali melukai dirinya."
"Bukan aku tidak mempercayai sahabatmu sayang. Aku percaya, tetapi akan lebih sulit jika kita memberitahu satu orang lagi keberadaan jisung. Jika jisung sudah sembuh kamu boleh kasih tau dia, ini demi kebaikan jisung dan juga kakakmu." Jawab hyunjin yang entah mengapa meragukan Sahabat kekasihnya itu.
"Biarkan juga kakakmu sedikit bersabar untuk semua ini, jangan katakan apapun pada kakakmu juga." Lanjut hyunjin.
Kini keduanya berlarut dalam keheningan. Saling merengkuh tubuh satu sama lain, menyalurkan kehangatan dalam hubungan mereka yang baru mereka jalani. Ya semoga saja keduanya selalu bersama untuk selamanya.
Changbin menatap nanar ke arah foto pemuda manis yang dulu membuatnya tergila-gila padanya. Foto itu ia dapat saat pertama kali dirinya dan felix menikmati malam tahun baru dengan menatap indahnya warna-warni kembang api yang saling memamerkan keindahannya. Rasa penyesalan selalu datang belakangan kan? Ia ingin memutar waktu agar ia bisa lebih hati-hati dalam menjalin sebuah hubungan.
"Dia sudah bahagia dengan kekasih barunya." Ucap jeongin yang baru saja masuk dalam kamar sahabatnya dengan membawa secangkir kopi.
Changbin menoleh sebentar ke arah jeongin tanpa peduli dengan apa yang sahabatnya katakan tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/368129220-288-k521527.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A Big Secret [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'
Dla nastolatkówSeorang pemuda manis yang berprofesi sebagai Dokter outopsi dan pemuda tampan yang berprofesi sebagai Detektif. Dipertemukan di suatu keadaan yang tak terduga dan berakhir bekerja sama dalam memecahkan sebuah kasus yang sejak lama tidak pernah terpe...