Keesokan harinya seperti biasanya pria manis ini terlihat sudah siap-siap dengan peralatan tempurnya, yah sepeda susu dan topi.
Setelah mengambil susu di tempat kerjanya haechan mengayuh sepedanya sedikit lebih cepat menuju kompleks elit itu.
“mari lupakan vampire sialan itu... dan lanjutkan kehidupan mu seo haechan” ucap haechan menatap beberapa botol susu di keranjang sepedanya.
Haechan mengantar susu dari rumah ke rumah hingga tiba di satu rumah yang berusaha ia hindari pemiliknya.
“apa aku menghubungi jeno sunbae-nim saja yah.. untuk menjemput susu ini “ ucap haechan yang tidak ingin bertemu dengan vampire tampan itu.
Haechan meraih ponselnya dan segera membuka kontaknya.
“mwo-ya.. ini nomor siapa 77 panggilan tidak terjawab” ucap haechan
“vamp” ucap haechan membaca nama kontak yang tidak pernah dia save.
“ahh... telpon jeno dulu...” ucap haechan segera menghubungi jeno
Tut...tut..tut..
“halo... maaf mengganggu tidur mu jeno sunbae-nim..” ucap haechan
“hmm.. tidak apa-apa haechan.. ada apa .. menelpon pagi-pagi buta ?” tanya jeno dengan suara ngebass nya.
“ahh.. begini sunbae-nim... aku lagi mengantar susu ke rumah prof.. aku berada di depan pagar.. apa kau bisa menjemput susunya” ucap haechan
“oh maaf.. aku tidak di mansion... “ ucap jeno melihat ke arah kasurnya yang saat ini sahabat haechan tertidur pulas
“ahh.. benarkah.. baiklah kalau begitu.. terima kasih jeno sunbae-nim.. maaf mengganggu mu” ucap haechan mematikan telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Moon (MARKHYUCK)
FanfictionSeo haechan pria manis yang setiap paginya mengantarkan susu ke rumah kalangan elit di seoul, hingga suatu hari dia mengantar ke salah satu mansion tua tanpa dia sadari aroma darah manisnya menyegel seorang VAMPIRE di mansion itu. Genre: fanfiction...