Keesokkan harinya terlihat pria manis ini sudah rapi dengan pakaian formalnya, hari ini dia tidak mengantar susu ke kompleks elit itu, karna pagi ini dia akan ke rumah sakit untuk checkup kesehatannya.
“aku baru ingat, ponsel ku rusak” ucap haechan berjalan ke arah halte buss yang tidak jauh dari tempat tinggalnya
1 jam kemudian akhirnya haechan sudah tiba di rumah sakit besar ini.
Haechan berjalan masuk ke arah lobi rumah sakit dan melakukan reservasi check up kesehatannya.
“silahkan naik ke lantai 4 yah pak.. ini nomor antriannya”ucap perawat tadi dan memberikan haechan secarik kertas dengan nomor antrian 114 .
“yang benar saja 114 “ ucap haechan melihat nomor antriannya
“maaf sus.. sekarang sudah nomor antrian keberapa yah?” tanya haechan
“kalau sekarang..... 58 pak...” ucap perawat tadi
“sepertinya aku akan seharian disini..” ucap haechan berjalan ke arah pintu lift
Setibanya di lantai 4 haechan melihat nomor antrian masih 60, segera pria manis itu mencari tempat duduk yang kosong .
Haechan berjalan ke arah kursi kosong yang berada di dekat jendela kaca besar, dan segera duduk di kursi tersebut.
Haechan menatap keluar ke arah gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya.
“seoul memang indah.. tapi tak seindah jalan hidup ku” ucap haechan
Di satu sisi terlihat pria beralis camar sedang berjalan mondar-mandir di dalam mansion nya
“apa lagi yang menggagu mu “ ucap jeno yang sudah lelah melihat mark sedari tadi mondar mandir di hadapannya
Kemana haechan pagi ini, kenapa yang memabwa susu tadi pria lain pikir mark dan mengabaikan ucapan jeno
“yaa... hubungi jaemin, haechan kemana” ucap mark menatap jeno
“kamu saja.. aku malas berdebat dengannya” ucap jeno mengingat semalam jaemin tidak berhenti menelponnya dalam keadaan mabuk dan menuduh jeno pria matre hanya ingin berpacaran dengan orang kaya setara dengannya.
“wae.. bukannya kau menyukai jaemin...” ucap mark
“tidak...” jawab jeno sedikit kesal.
“benarkah... sayang sekali pria manis seperti jaemin di sia-siakan oleh mu... baiklah biar aku yang mendekati jaemin “ ucap mark tersenyum nakal
“yaakk.. jangan berani-berani menyentuhnya..”ucap jeno berdiri dan mengambil ponselnya, segera jeno menghubungi pria berkaki jenjang itu.
Tut..tut...tut..
“tidak di angkat..”ucap jeno kembali meletakkan ponselnya
“sekali lagi..” ucap mark, jeno menatap sinis mark dan kembali meraih ponselnya dan menghubungi jaemin
Tut..tut...tut..
“hem... halo..ini siapa..” ucap jaemin dengan suara seraknya seperti baru bangun tidur
“mwo-ya.. ini sudah jam 10 siang kau baru bangun “ ucap jeno mendengar suara serak jaemin
“jeno?” ucap jaemin mendengar suara jeno
“kenapa menelpon ku... sudah tidak ada yang ingin aku katakan dengan mu...” ucap jaemin kembali terdengar kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Moon (MARKHYUCK)
FanfictionSeo haechan pria manis yang setiap paginya mengantarkan susu ke rumah kalangan elit di seoul, hingga suatu hari dia mengantar ke salah satu mansion tua tanpa dia sadari aroma darah manisnya menyegel seorang VAMPIRE di mansion itu. Genre: fanfiction...