di belahan negara lainnya tepatnya di negeri gingseng, di kediaman keluarga berkulit dingin ini terlihat haechan yang sedang berbincang dengan kakaknya di sebuah kamar mewah di lantai dua yang bernuansa putih di jam 04.40 subuh dini hari.
“jika ada sesuatu segera hubungi aku yah..” ucap hendery melihat adiknya sedang bersiap-siap
“iya hyung.... hyung jangan khawatir...” ucap haechan
“bagaimana aku tidak khawatir kau akan keluar negeri dengan pria yang hyung tidak kenal” ucap hendery terlihat begitu khawatir.
“semuanya akan baik baik saja kok hyung... hyung nanti siang langsung balik ke rumah aku saja yah.. jangan tinggal disini” ucap haechan berbalik menatap kakaknya dengan wajah sedihnya
“iya.. setelah kau berangkat hyung langsung pulang ke rumah mu... aku merasakan aneh tinggal di mansion besar ini, aku bahkan tidak bisa tidur entah kenapa” ucap hendery
“hyung...” panggil haechan duduk di ujung kasur di hadapan hendery.
“jika... yahh ini aku pakai kata jika...” ucap haechan terlihat ingin berbicara serius, dan hendery mengangguk
“semoga tidak terjadi apa-apa kedepannya... tapi aku harus mengatakan ini..” ucap haechan
“jika suatu saat terjadi sesuatu kepadaku, aku ingin minta satu hal hyung” ucap haechan dan hendery menggelengkan kepalanya
“jangan mengatakan hal itu... tidak ada yang akan terjadi kepadamu nanti... jeno tadi sudah berjanji akan melindungi mu disana... kau jangan khawatir ” ucap hendery mengusap rambut adiknya yang sangat lembut.
Terlihat haechan menarik tangan hendery di kepalanya dan memegangnya dengan erat.
“hyung... jika sesuatu terjadi kepadaku, jangan salahkan keluarga ini yah... dan jangan cari tau apa yang terjadi kepadaku ..” ucap haechan dengan nada rendahnya
“tidak ada yang akan terjadi kepada mu.. aku percaya dengan jeno... dia pacar jaemin kan... aku percaya kepadanya” ucap hendery
“aku hanya ingin mengatakannya hyung, .. berjanjilah jangan cari tau apa yang terjadi kepadaku jika sesuatu hal menimpa ku di negara sana.. berjanjilah hyung...” ucap haechan mencoba meyakinkan kakaknya dan hendery hanya mengangguk dan kembali mengusap rambut haechan.
“semuanya akan baik-baik saja... jelaskan kepada pacar mu itu hanya kecelakaan, bahkan jaemin sudah sembuh saat ini” ucap hendery dan haechan mengangguk
“hyung.. aku menyayangi mu hyung.... aku akan merindukan mu...” ucap haechan segera memeluk kakaknya dengan erat.
“iyaiya hyung juga sangat menyayangi adik manisnya ini.. sudah jangan berpikir hal buruk lagi.. aku tau kau seperti ini karena ini pertama kalimu ke luar negeri kan....” ucap hendery dan haechan pun mengangguk
“iya... jaga mommy dan daddy yah hyung jika echan pergi... hyung jangan buat repor mommy terus... bekerjalah bantu daddy mengelolah rumah makannya” ucap haechan meneteskan air matanya mengingat keluarganya yang akan dia tinggalkan
“cihh... seperti saja kau ingin pergi selamanya dari korea... “ ucap hendery mengusap rambut adiknya di dalam dekapannya
“berjanjilah hyung...hmm..” ucap haechan
“iya-iya....” ucap hendery
membiarkan adiknya memeluknyaAku mengatakan ini karena aku tidak yakin mark akan menyelamatkan ku hyung... aku tau dia akan membiarkan ku tetap menghilang di dunia ini... tapi setidaknya sebelum aku pergi biarkan aku melihat wajahnya sekali lagi... pikir haechan di dalam dekapan hendery meneteskan air matanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Moon (MARKHYUCK)
FanfictionSeo haechan pria manis yang setiap paginya mengantarkan susu ke rumah kalangan elit di seoul, hingga suatu hari dia mengantar ke salah satu mansion tua tanpa dia sadari aroma darah manisnya menyegel seorang VAMPIRE di mansion itu. Genre: fanfiction...