Seo haechan pria manis yang setiap paginya mengantarkan susu ke rumah kalangan elit di seoul, hingga suatu hari dia mengantar ke salah satu mansion tua tanpa dia sadari aroma darah manisnya menyegel seorang VAMPIRE di mansion itu.
Genre: fanfiction...
Sesuai dengan ucapan mark semalam hari ini tepatnya jam 03.15 haechan akan berangkat menuju jeju,
3 jam sebelumnya mark sempat menelpon ke haechan mengatakan dia tidak sempat ikut mengantar pria manis itu balik ke kampungnya, karena ada beberapa pekerjaan yang harus dia selesaikan.
Dan saat ini pria manis itu sedang duduk di ruang tunggu bandara menikmati ice americano nya sambil menunggu pria berkaki jenjang yang katanya ingin ikut liburan ke jeju.
Yah jaemin sahabat haechan ingin ikut liburan ke rumah pria manis ini, dengan alasan ingin move on melupakan sunbae yang menolaknya kesekian kalinya.
Drrt..drrt... getaran ponsel di meja depan haechan membuat lamunan pria manis ini melebur
“yeboseyo... “ ucap haechan menjawab panggilan itu
“hmm.. aku di ruang tunggu...iya cepatlah kesini... beberapa menit lagi pesawatnya akan berangkat” ucap haechan mematikan telponnya 8 menit kemudian pria berkaki jenjang datang dengan 2 koper dan 1 boneka kucingnya.
*Visualisasi koper jaemin
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Sedangkan koper haechan hanya 1
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“yaakk.. kita hanya seminggu disana mengapa bawa banyak barang” ucap haechan menatap sahabatnya ini
“yah namanya liburan kan... pakaian wajib banyak untuk foto-foto disana.... “ ucap jaemin dengan santai.
“ayoo...” ucap haechan bangkit dari duduknya dan menarik kopernya di susul jaemin di sampingnya
“kajja... jeju.. siapkan pangeran tampan mu disana...aku datang mencari jodoh” teriak jaemin membuat haechan menutup wajahnya karena malu dengan kelakuan sahabatnya yang terlalu aktif ini.
Di satu sisi terlihat pria beralis camar yang saat ini sedang berkutik dengan tumpukan buku di atas meja kerjanya di mansion tua ini.
