25

892 73 7
                                    

Cuaca di kota seoul terlihat tidak bersahabat, jam 10.00 pagi penerbangan dari jeju ke Gimpo international airport terlihat sudah landing.


Dua pria tampan berjalan keluar dari bandara, yah seo bersaudara sudah tiba di gimpo.

Hendery seo saat ini menarik dua koper yang salah satunya milik haechan, terlihat pria manis itu sedang menghubungi seseorang.

“kau sudah telpon taksi onlinenya ?” tanya hendery

“sementara...” ucap haechan.

Beberapa menit kemudian sebuah mobil berwarna putih tiba di depan mereka.

“ohh hyung..  sudah tiba.. plat nomornya sama.. ayo...” ucap haechan, terlihat supir mobil tersebut sudah turun dan membantu hendery memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil

“ahh...” rintih haechan merasakan kesakitan di bagian dadanya sesekali.

Pak...

Terlihat hendery dan supir tadi selesai mengatur posisi kopernya, dan segera masuk ke dalam mobil menyusul haechan, hendery melihat adiknya meringis kesakitan.


“ya... neo gwinchana...?”tanya hendery dan haechan hanya mengangguk mencoba menahan kesakitan di dadanya.

Beberapa menit kemudian rasa sakit itu menghilang.

Sakit yang dirasakan haechan bagaikan ratusan jarum besar menancap didadanya, namun sakit itu hanya beberapa menit, tapi akhir-akhir ini rasa sakitnya sering datang secara tiba-tiba.


“hyung.. kita langsung ke mansion mark dulu yah.. siapa tau dia ada disana” ucap haechan dan hendery pun mengangguk.

“apa kau yakin ingin mecari pria  itu...” tanya hendery mengingat haechan baru 2 bulan menjalani hubungan dengannya.


“hmm.. wae? Kalau tidak ingin membantu gak usah ikut... kan aku udah bilang gak usah ikut kalau setengah-setengah...” ucap haechan kesal dengan kakaknya.

“bukan setengah-setengah... habisnya pria itu baru 2 bulan bersama mu... apa jangan-jangan..” ucap hendery menggantungkan perkataanya.

“apa...” tanya haechan menatap kakaknya serius.

“kau hamil...” lanjut hendery

PAKKK,...


Suara dentungan pukulan haechan di kepala hendery terdengar sangat jelas.


“yakk .... aku dan dia hanya.. hanya berpegangan tangan kok..” ucap haechan sedikit panik, sebab akhir-akhir ini dia merasakan  keanehan setiap melihat makanan kesukaannya.


“cihh.. dasar anak nakal... jangan coba-coba membodohi ku.. aku lihat...” ucap hendery menatap remeh adiknya.


“lihat apa..” ucap haechan menatap kesal kakaknya


“malam itu... kau bericuman di atas ku kan, setelah ciuman kau pergi entah kemana..” ucap hendery


“cih.. hahaha.. mana ada.. aku tidak seperti itu..hahah.. ada ada saja kau hyung...” ucap haechan mengibaskan tangannya merasa kepanasan walau ac mobil tersebut masih menyala.



Hendery melihat itu menatap tajam adiknya.


“wahh panas sekali.. ajhussi... tolong ac nya..” ucap haechan kepada supir di depannya


“ini sudah dingin.. kau yang aneh... sepertinya malam itu kau memang melakukannya dengan pria brengsek itukan.... katakan saja.. kau hamil...?” tanya hendery menyudutkan adiknya


Blood Moon  (MARKHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang