Keesokan harinya setelah kejadian panas itu di tengah hutan terlihat haechan yang saat ini sedang mengalami demam tinggi di rumah rooftopnya.
"ughh... dingin sekali...hatccuuhhh..." ucap haechan yang menggigil di bawah selimut
"kau menyusahkan ku saja... memangnya kau kemana kemarin dengan profesor?" tanya jaemin memberikan bubur yang sudah dia panaskan.
Haechan mendengar itu wajahnya kembali memerah
"ha..hatcuhh...." sekali lagi haechan bersin di hadapan jaemin
"aishh.. yakk jika aku ketularan sakit mu kau wajib membawakan jeno kepada ku.." ucap jaemin sedikit kesal karena haechan bersin di depannya
"ahh... gomawo..." ucap haechan menggigil.
"memangnya kau bekerja apa di rumah profesor?" tanya jaemin kembali
"ah.. hanya membantunya berkebun di tengah hutan" ucap haechan, terlihat wajah masih memerah entah karena malu atau memang dia sakit.
"wajah mu sangat merah...apa kau ingin ke rumah sakit?" tanya jaemin, terlihat haechan hanya menggelengkan kepalanya
"aku hanya butuh istirahat, ya.. terima kasih sudah menggantikan ku mengantar susu tadi.." ucap haechan melahap buburnya.
"tchi.... aku memang sangat baik.. tapi apa kau tau.. aku menghabiskan hari ku dengan jeno kemarin 1 hari full hingga malam" ucap jaemin mengingat setelah pulang dari kampusnya mereka berdua ngedate di mall hingga keluar malam ke club.
"ahh..benarkah... aku tidak penasaran" ucap haechan meletakkan mangkuk buburnya dan segera meminum obat yang jaemin belikan untuknya.
"ohiya.. apa profesor tau kau sakit?" tanya jaemin, haechan mendengar itu hanya terdiam
Yah haechan benar-benar tidak mengingat kejadian setelah berhubungan badan tersebut, dia terbangun di kasurnya dengan keadaan tubuh naked yang memar, bekas gigitan yang banyak di tubuhnya dan anehnya dia sudah memakai kaos oversize entah milik siapa.
"aku tidak tau" ucap haechan kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimutnya
"apa aku harus menggantkan mu bekerja di kebun profesor nanti?" tanya jaemin terlihat sedikit khawatir dengan keadaan sahabatnya
"tidak usah... dia akan mengerti kok" ucap haechan terlihat sedikit gelisah setelah mendengar ucapan jaemin,
Jangan kesana na.. dia akan memakan mu juga.. fikir haechan
"arrgghh sialan.. aku tertipu..." ucap haechan sedikit kesal mengingat kejadian kemarin.
"tertipu ? kau di tipu dengan siapa?" tanya jaemin meraih ponselnya dan mengirimkan pesan ke jeno
"profesor sialan itu.. aku tidak akan balik ke rumahnya lagi... " ucap haechan sedikit kesal bukan karena kejadian kemarin,
tapi sudah seharian full dia tidak mendapatkan kabar dari pria vampire itu setelah menyentuh tubuh berharganya dengan percuma-Cuma dan mendonorkan darah berharganya secara gratis , vampire tampan itu tidak muncul lagi.
"na... jika kau pulang kunci pintuku yah.. aku mau tidur..." ucap haechan yang sudah di bawah pengaruh obat demamnya.
"hmm..tidurlah..." ucap jaemin menyalakan tv di depan sofa luar kamar haechan.
Beberapa menit kemudian jaemin pun ikut terlelap di depan tv tersebut.
Jtk....
"kau lemah sekali.." ucap pria beralis camar yang tiba-tiba muncul di dalam kamar pria manis ini yang sedang tertidur lelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Moon (MARKHYUCK)
FanfictionSeo haechan pria manis yang setiap paginya mengantarkan susu ke rumah kalangan elit di seoul, hingga suatu hari dia mengantar ke salah satu mansion tua tanpa dia sadari aroma darah manisnya menyegel seorang VAMPIRE di mansion itu. Genre: fanfiction...