1

471 23 0
                                    

  SMA Neo City, sekolah menengah atas dengan segala prestasi gemilang yang dicurahkan oleh murid-murid yang pernah bersekolah di sana. Untuk bersekolah di sekolah elite tersebut, calon siswa harus membayar berpuluh-puluh juta, belum dengan biaya gedung dan yang lainnya.

  Meski begitu, sekolah tersebut membuka beasiswa FULL bagi setiap anak yang tak mampu namun memiliki kepintaran yang bisa diandalkan, membuat nama sekolah itu semakin melambung tinggi.

  Sebagian besar murid sekolah itu adalah anak dari keluarga kaya, seperti halnya Jaevano dan saudara kembarnya, Jaerga. Karena itulah tak jarang terjadi pembullyan pada anak yang tak mampu, pastinya dilakukan secara diam-diam oleh pihak pembully.

  Tetapi Jaevano dan Jaerga tak turut melakukan perilaku tak terpuji itu, mereka masih memiliki hati nurani dan pikiran yang waras untuk tidak melakukan hal tersebut.

  Saat ini Jaevano masih belum berada di sekolahnya. Ia memilih untuk pergi ke warkop dekat sekolah bersama beberapa temannya yang bernama Juan, Hendery, dan Dirga. Mereka pikir, daripada sekolah yang sebenarnya sangat membosankan, lebih baik mereka pergi bermain saja.

  Dasar anak-anak malas.

  "Lo semua yakin mau bolos lagi nih? Gue kok takut, ya? " Tanya Juan sedikit ragu pada teman-temannya yang asyik melempar camilan ke mana-mana. Sungguh, ia takut orang tuanya kembali di suruh datang ke sekolah dan menceramahinya lagi.

  "Kenapa enggak? " Tanya Dirga.

  "Hm.. Gue takut aja, sih.. " Balas Juan.

  "Kalau gitu kita berangkat agak telat aja. Penting masuk sekolah, kan? " Sambung Jaevano santai.

  "Ide bagus itu, bro". Hendery menimpali.

  Di sisi lain, kini Jaerga sudah berada di sekolah. Anak itu celingak-celinguk, mencari saudara kembarnya yang sebelumnya berangkat mendahuluinya namun tak terlihat batang hidungnya sejak tadi.

  " Duh.. Mana sih tuh orang? Gimana kalau bolos lagi? Gue harus bilang apa ke ayah nanti donggg??? " Jaerga kesal sendiri. Lelaki itu akhirnya mondar-mandir di depan kelas Jaevano, bingung akan melakukan apa agar saudara kembarnya itu tak mendapat amarah dari sang ayah.

  Sedikit penjelasan, jadi Jaevano dan Jaerga berada di kelas yang berbeda. Jaerga ada di kelas 12-1 yang merupakan kelas unggulan sedangkan Jaevano berada di kelas 12-8 yang merupakan kelas reguler.

  Mereka berdua benar-benar terpisah, mengingat kelas Jaevano yang berada di lantai satu sedangkan kelas Jaerga berada di lantai tiga gedung utama. Bahkan mereka tak pernah sekalipun pergi ke kantin bersama, berangkat dan pulang sekolah pun sendiri-sendiri.

  Jaevano berkendara sendirian dengan motor ninjanya sedangkan Jaerga diantar jemput oleh sopir pribadi keluarganya.

  Benar-benar saudara kembar yang bertolak belakang.

  Jaerga berdecak kesal. Lelaki itu memutuskan untuk kembali ke kelasnya, dan setelah sampai ia mengirim pesan pada saudara kurang ajarnya itu.

Me (Jaerga) :
No, lo di mana?
Kok gue nggak liat lo ada di sekolah?
Lo bolos lagi?
Lo udah gila ya?
Mentang-mentang ayah nggak pernah ngasih hukuman buat lo
Woiii
Jawab wehhh!!!!!

  Jaerga benar-benar kesal saat ini. Di sisi lain ia takut Jeffandra akan menghukum Jaevano, tapi ia sendiri malas menceramahi Jaevano yang pada dasarnya memiliki watak buruk.

Jaevano gila :
Gue di warkop bareng yang lain
Lo nggak usah urusin gue

Nggak usah urusin katanya?!!!! "Gila ni orang.. "

The Other Side Of Humanity 2 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang