Part 9

16.5K 965 90
                                    

🌼Minta vote banyak-banyak ya, biar makin semangat nulis & updatenya. Dan jangan lupa komen yang banyak, ya. Karna komentar kalian itu bikin aku makin semangat🙈🌺

.

Keesokan harinya, sepulang sekolah Marvin berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk sahabatnya.

"Marvin?" Sapa Bagas.

"Gimana keadaan, Lo?" Tanya Marvin.

Bagas menghela nafas panjang. "Ya gini, deh."

Marvin mengangguk, paham. Lalu ia duduk di kursi pinggir ranjang pasien.

"Ayah Lo udah ke sini?"

Bagas mengangguk. "Tadi malem dia ke sini."

"Vin."

"Hem?"

"Kalau seorang anak terlahir gak diinginkan, apa artinya mereka tidak pantas hidup seperti orang lain?" Ujar Bagas.

Marvin mengerutkan keningnya. "Maksudnya?"

"Ayah bilang lahirnya gue adalah sebuah kesalahan."

"Gue salah telah lahir ke dunia. Apa karna itu gue diperlakukan seperti ini sama ayah gue, Vin?"

"Gas, Lo gak usah dengerin omongan kasar Ayah Lo. Mau Ayah Lo bilang kalo Lo salah sudah lahir ke dunia, gimana pun itu Lo tetep anaknya dan dia Ayah Lo."

"Jadi, gak usah dipikirin. Kalo Lo butuh sesuatu ada gue sama-" Marvin ingin bilang 'sama Jordan'. Tapi Jordan sudah tak perduli lagi sama Bagas.

Marvin menghela nafas. "Ya, masih ada gue."

"Dan sekarang Lo harus fokus sama kandungan Lo, Gas." Ujar Marvin dan diangguki oleh Bagas.

"Rafa mana?" Tanya Bagas.

"Dia sekalat." Jawab Marvin sambil menirukan gaya bicara Rafa.

"Ha?"

Marvin terkekeh. " Dia lagi sakit, Gas..."

Bagas memicingkan matanya menatap Marvin. "Lo suka ya sama Rafa? Tumben senyam-senyum waktu gue tanya seseorang. Biasanya selalu masang muka datar."

Seketika Marvin langsung kembali ke reaksi seperti biasanya yaitu muka datar.

"Apaan, gue masih suka cewek." Jawab Marvin.

"Idih... Pak Ketos satu ini danial banget sih." Goda Bagas.

Tak terasa, Marvin sudah berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk Bagas lumayan lama. Sedangkan langit sudah berwarna jingga. Dan sudah saatnya Marvin berpamitan hendak pulang.

"Gas, gue pulang dulu."

"Oke, makasih ya Vin."

"Hem."

Marvin kemudian melangkah pergi dari kamar inap Bagas, lalu menuju parkiran dan langsung pulang, deh.

Menikmati angin di sore hari yang terasa menyegarkan, warna langit yang begitu indah, dan burung-burung yang berterbangan.

Akan tetapi, saat ia sampai di taman kota, Marvin melihat ada Jordan dan pacar barunya si Fitri lagi jajan di pinggir jalan.

"Jordan?"

Yap, itu benar si Jordan lagi ngedate sama pacarnya.

Marvin menghela nafas melihat Jordan yang dulu dan sekarang. Dulu dia sangat setia pada satu cewek, sedangkan sekarang dia sering gonta-ganti cewek semenjak putus sama Risa satu bulan yang lalu.

"Semoga Lo bisa balik seperti dulu, Vin." Gumamnya sambil menyetir motornya.

.

Langit sudah gelap, banyak bintang-bintang yang bertaburan, dan bulan sabit yang tersenyum indah.

SAHABAT ADALAH MAUT! SS1 & SS2 [MPREG] || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang