Part 26

18.1K 914 105
                                    

🌼Minta vote banyak-banyak ya, biar makin semangat nulis & updatenya. Dan jangan lupa komen yang banyak, ya. Karna komentar kalian itu bikin aku makin semangat🙈🌺

Gais, kalau ada typo kalian bisa bantu benerin ya dengan komentar, nanti aku bakal segera ganti.

Instagram : rb_erbe
Tiktok : asupanku123
Jangan lupa follow yak🙈

.

Beberapa hari berlalu, Jordan kini sudah diperboleh untuk pulang ke rumahnya. Ia sungguh bosan berada di rumah sakit karna penyakit lambungnya, tapi ia tak akan pernah bosan jika ada Bagas yang merawatnya selama ia masuk rumah sakit. 

Bagas dan Steven sekarang tengah sibuk merapikan dan memasukkan semua pakaian milik Jordan ke dalam tas. Jordan tersenyum melihat anak dan calon istrinya terlihat sangat akrab. Sungguh pemandangan yang membuat hatinya bahagia. 

"Uncle..." 

"Hum?" 

"Apakah Uncle akan menginap di rumah Daddy?" Tanya Steven.

"Enggak, sayang... Uncle harus kembali bekerja, karna pekerjaan di kantor sudah sangat menumpuk."

Steven menghela nafas sedih. "Okey, Uncle." Ujarnya.

Bagas terkekeh lalu mengelus kepala Steven. "Tapi Uncle akan setiap hari menjemput kamu sekolah, kok."

Seketika raut wajah Steven berubah menjadi bahagia. "Seriously?"

"Hum, iya."

"Yey!" Steven memeluk Uncle Bagas.

"Steven!" Tiba-tiba Jordan memanggil nama Steven dengan meninggikan suaranya. 

Steven yang terkejut itu langung menoleh pada Daddynya. "What?"

"Jangan main peluk aja, aelah..." Ujar Jordan.

"Why, Dad?" Steven memiringkan kepalany, bingung.

Jordan menghela nafas kasar lalu menatap sinis pada anaknya itu. "Tidak usah banyak tanya, sekarang juga lepas pelukanmu pada Uncle Bagas!" Ujarnya yang membuat Steven kemudian melepaskan pelukannya pada Bagas.

Bagas mengerutkan keningnya. "Kenapa sih, Lo?"

"Sayang... Gue gak mau Lo dipeluk sama cowok sembarangan..." Kata Jordan.

"Cowok sembarangan endasmu itu! Dia anakmu loh, Jor. Aneh deh, Lo!" Kesal Bagas pada Jordan.

"What is cowok sembarangan?" Tanya Steven dengan polosnya.

"Cowok sembarang itu seperti itu tuh." Bagas menunjuk wajah Jordan, dan Steven pun menganggukkan kepalanya paham.

"Lah, kok gua?"

"Kenapa? Gak terima gue katain cowok sembarangan? Ha?!" 

Jordan menghela nafas panjang. "Iya, iya gue terima." Lebih baik Jordan mengalah pada calon istrinya itu. Bagas menatapnya sinis, lalu kembali fokus memasukkan pakaian Jordan ke dalam tas

"Oh, ya Gas. Sebelum pulanh ke rumah, gue boleh gak ziarah ke makam Saga?"

Bagas kemudian menatap Jordan. "Bo-boleh."

"Aku ikut!" Ujar Steven terlihat bersemangat. "Aku rindu dengan Saga." Padahal Steven hanya satu kali berkunjung ke makam saudaranya itu, eh- udah kangen aja.

Bagas tersenyum pada Steven lalu senyuman itu mengarah pada Jordan. Hati Jordan merasa berbunga-bunga melihat senyuman manis milik Bagas.

.

Singkat cerita, kini mereka bertiga sudah berada di depan pintu pemakaman. Mereka bertiga pun kemudian masuk dengan Bagas dan Steven yang membantu Jordan untuk berjalan.

SAHABAT ADALAH MAUT! SS1 & SS2 [MPREG] || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang