Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.
Young Adult/ Adult Story
°°°°°°
De javu, Nayara sepertinya pernah melalui jalanan ini. Jalanan setapak menanjak yang dikelilingi pohon pinus dan beberapa jenis tumbuhan liar. Seperti dalam mimpinya beberapa hari lalu, Nayara ingat benar semuanya. Mimpi yang terasa sangat nyata.
Pagi-pagi buta, Jon yang baru saja keluar dari kamar mandi mengajak Nayara yang baru saja bangun untuk ke suatu tempat yang entah dimana. Nayara tidak bisa menolak. Tau sendiri bagaimana tipikal Jonathan yang tidak ingin ditolak.
"Sebenarnya kita mau kemana?" tanya Nayara pada akhirnya setelah mereka berjalan selama beberapa belas menit. Jon di depan, membimbing jalan. Sangat santai sambil menenteng seikat bunga yang masih tersisa dari tamannya, berjalan memandu Nayara.
"Kau akan tau nanti," kata Jon.
"Tapi aku sudah sangat lelah. Aku tidak suka naik gunung."
Jon nampak berbalik sebentar untuk menatap Nayara. Dia tidak tertinggal jauh seperti sebelumnya. Jon sengaja berjalan pelan agar kejadian beberapa hari lalu tidak terulang lagi.
Dari raut wajahnya, Nayara memang terlihat lelah. Wajah kusut dan peluh di dahinya. Oh, poor Nayara.
Jon tiba-tiba berhenti membuat Nayara yang di belakangnya sedikit terkejut. Dia menatap Jon yang tiba-tiba berjongkok di depannya. "Ayo naiklah," katanya.
Nayara terdiam sejenak, menatap punggung lebar pria itu.
"Kau bilang lelah, kan? Perjalanan masih cukup jauh. Naiklah aku akan menggendongmu." Jon memperjelas.
"Tapi apa kau bisa?" Nayara malah bertanya.
Jon terkekeh. "Kau meragukanku? Aku manusia serigala, kekuatanku 20x dari kekuatan manusia biasa. Ini hal kecil bagiku. Ayo naiklah. Aku sedang baik padamu, maksudnya, aku memang baik, kan?"
Nayara berdecak kesal. Ya, dia akui Jon memang baik padanya; beberapa kali saja tapi. Tidak selalu. Lebih sering menyebalkan. Dan apa ini? Jon sedang mencoba menarik perhatiannya? Setelah bunga semalam lalu dia berusaha menarik Nayara dalam perhatiannya? Oh, tidak. Nayara tidak bisa. Dia tidak ingin.
Nayara memilih berjalan saja, melewati Jon yang sedang berjongkok dan menunggunya. Jon yang melihat Nayara sudah melewatinya itu melongo. Tidak, tidak biasanya wanita menolaknya. Di hadapan Nayara, Jonathan seperti tidak ada harga dirinya.
"Hey!" Jonathan yang tak terima langsung berdiri dan menyusul Nayara, berjalan di belakangannya. Kali ini wanita itu memacu langkahnya menjadi lebih cepat.
"Aku sudah berbaik hati padamu kenapa kau malah menolakku?"
"Kau pikir aku akan luluh dengan perlakuanmu padaku? Kau ingin membuatku jatuh cinta padamu? Lalu kau akan membuangku setelah itu? Kau pikir aku ini wanita bodoh? Aku berpendidikan dan berpengalaman dalam hidup. Meskipun tidak punya pengalaman percintaan, tapi aku selalu belajar dari pengalaman teman-temanku."
Bukannya marah, Jon malah terkekeh geli. Dia pun membiarkan Nayara berjalan di depannya sambil berjaga-jaga, takut jika wanita itu tergelincir karena medang semakin terjal. Lagipula jalan masih jauh. Jon sangsi Nayara bisa sampai dengan berjalan sendiri.
"Hati-hati, Nay. Kau bisa terjatuh jika buru-buru begitu, hum?" kata Jon dengan lembut saat melihat Nayara sedikit kesulitan untuk menanjak.
"Jangan pedulikan aku," kata Nayara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf Bride
Hayran Kurgu[18+] Warning‼️ Mengandung keker*san Nayeon and Jungkook as main characters visual _______ Nayara dijual ayah tirinya sendiri pada seorang pria. Tak disangka, pria itu kemudian menjualnya pada Jonathan, seorang pebisnis yang namanya niak daun karena...