35. Pembalasan Jonathan

99 18 10
                                    

Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.

Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.

Be Wise, Young Adult Story [18+]

Bisa jadi mengandung adegan atau percakapan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

°°°

Jon sangat sibuk pagi ini. Bahkan nyaris tidak bisa bernafas lega karena pekerjaannya. Meski begitu, Jon senang saja karena artinya lebih banyak perusahaan yang mempercayai perusahaannya untuk bekerja sama membuat website, aplikasi, dan semacamnya. Jon merasa bangga pada dirinya sendiri.

"Tuan, setelah ini kita akan ke NEWest Media untuk membicarakan proyek aplikasi kita," ucap Verzha yang duduk di sebelah Jon. Kali ini Jon meminta driver kantor untuk mengantar karena Jon merasa sedikit kasihan pada Verzha yang mengerjakan banyak hal secara bersamaan. Jon sedikit takut Verzha mati lebih cepat, itu saja.

Mobil mewah Jon berhenti di depan sebuah gedung. Beberapa orang datang dan menyambut Jonathan, membawa Jon masuk ke dalam gedung sambil berbincang.

"Tuan Jonathan, aku sangat senang kau bersedia datang."

Jon tersenyum ramah. "Tentu Tuan. Anda adalah klienku yang istimewa. Jadi, bagaimana bisa aku hanya mengutus orang lain untuk proyek ini? Lagipula, kami sedang menjalankan beberapa proyek juga jadi semua orang sedang sibuk."

"Ah, begitu rupanya. Omong-omong, bisa kita bicarakan proyek kita sekarang? Ini adalah ruang bersantai karyawan kami dan baru diresmikan. Jika tidak keberatan, kita bisa berbincang sedikit santai sambil menikmati kopi dan makanan ringan. Ada satu makanan favorit karyawan kami, mungkin Tuan akan suka."

"Ah, aku tentu tidak keberatan. Aku sangat suka kopi dan cemilan."

"Silahkan duduk, Tuan."

Jon duduk di sebuah sofa, berbincang dengan lawan bicaranya yang tidak bukan adalah founder dari perusahaan media itu. Keduanya membicarakan proyek sederhana mereka.

"Kami bisa saja mencari karyawan lain di bidang IT, tapi biayanya akan sangat besar. Lalu kami mendengarkan bahwa IT Wolf Com sedang sangat dikagumi para pengusaha untuk membangun website dan aplikasi. Kami sudah melihat perusahaan Tuan luar biasa hebat. Dan kami sudah membuktikannya Tuan Jon."

Jon tersenyum saja mendengar pujian pria di depannya.

"Rancangan desain aplikasinya sangat ramah dan sederhana, tapi tetap terasa sangat modern. Fiturnya juga lengkap, mulai dari berita, video, dan film yang diproduksi oleh media kami sudah ada dan dikelompokkan dengan baik. Hanya saja, perusahaan meminta untuk menambahkan beberapa fitur, seperti sharing menonton film ke akun lain dan live chat. Seperti zoom meeting dan discord. Bagaimana menurut Tuan Jon?"

Jon yang sedang membaca dokumen proyek di tangannya itu mengangguk.

"Bisa. Aku juga memikirkan itu. Tapi dari segi bisnis, mungkin fitur itu dapat ditambahkan untuk fitur berbayar atau dapat dirilis secara bertahap. Aku juga memikirkan bagaimana jika aplikasi ini dapat digunakan sebagai media membagikan karya tulis berupa artikel berita. Citizen journlism, Tuan pasti pernah mendengarnya."

"Ah, aku tau. Benar Tuan, Jon. Itu saran yang bagus. Luar biasa."

Lagi-lagi Jon tak bisa menahan senyumnya. "Terima kasih, Tuan. Aku hanya ingin yang terbaik untuk klienku. Istriku juga bekerja di dunia media sebelumnya, jadi aku sedikit mengerti."

The Wolf BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang