42. Surprise

95 18 2
                                    

Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.

Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.

Be Wise, Young Adult Story [18+]

Bisa jadi mengandung adegan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

***

Jon bertepuk tangan dengan meriah setelah Tuan Hans mengumumkan penerus resminya. Jon akui awalnya dia memang sangat marah. Tapi, dia pikir ini bukan hal yang buruk. Mungkin Jon bisa mencoba hidup sedikit lebih normal. Jon juga yakin dia memiliki anggota yang setia dan akan mengabdi bersamanya untuk Williams.

Nayara menatap suaminya. Wanita itu merasa lega melihat Jon yang nampak bisa mengendalikan dirinya. Nayara akui dia bangga pada Jonathan karena pria itu menerima bahwa dia bukan lagi sosok yang dikagumi bagi keluarga werewolf nya. Nayara senang Jon tidak akan lagi menjadi penjahat. Mafia itu terlihat sangat mengerikan.

Jon menoleh dan mendapati Nayara memperhatikannya. Wanita itu langsung mengalihkan tatap karena ketahuan menatap Jon. Jon terkekeh geli. Dia merangkul bahu istrinya itu dan membawanya keluar dari kerumunan.

"Aku tau kau memperhatikan ku. Aku memang tampan, jadi biasakan dirimu, hm?"

Nayara spontan menatap Jon lalu memukul dada pria itu. "Oh, you over confidence, Jonathan. Mukamu pas-pasan," kata Nayara kesal.

Jon terkekeh geli. Pria itu memperhatikan sekitarnya. Musik mulai mengalun, orang-orang mulai memasuki lantai dansa.

Jon mundur selangkah, pria itu sedikit menunduk, menekuk lututnya dan mengulurkan tangannya.

"Wanna dance with me, My Queen?"

Nayara terdiam. Ini seperti di negeri dongeng, maksudnya sebuah cerita fiksi yang Nayara baca saat kecil dulu. Jon seperti pangeran dengan ketampanan dan perilakunya sekarang.

Semburat merah jambu mulai terlihat di pipi putih Nayara. Tidak, dia tidak boleh jatuh pada Jon. Tidak di hadapan orang-orang.

Nayara menolak dengan terang-terangan. Wanita itu berlari dan menaiki tangga. Jon? Dia marah tapi harus menahannya. Pertama tapi biarkan Jon meminta penjelasan kenapa Nayara menolaknya.

"Hey!"

Sampai di lantai dua, Jon berhasil meraih lengan Nayara. Orang-orang di bawah sana pasti menertawakannya. Jon tidak terima.

"Apa maksudmu menolakku di hadapan semua orang, hah?" Jon sedikit membentak, masih menahan kekesalan karena ditolak.

"Aku tidak menolakmu," kata Nayara. Wanita itu mendapat tatapan tajam dari suaminya. Perlahan keberaniannya menciut. Sungguh dia tidak berniat menolak Jon tadi.

"Lalu kenapa kau pergi?" tanya Jon dengan nada dingin.

"Aku tidak mau, aku tidak ingin menari bersamamu," kata Nayara. "Apalagi dilihat banyak orang," cicitnya di akhir.

"Mereka tidak akan memperhatikan-"

"Aku tidak bisa menari," potong Nayara. Jon langsung terdiam.

"Berdansa seperti itu, aku tidak bisa," imbuh wanita dengan surai hitam di hadapan Jonathan.

"Apa?" Jon termangu. Benar, Jon tau Nayara tidak bisa berdansa bagaimana bisa dia lupa? Jon tau Nayara selalu melewatkan malam prom di sekolahnya, tidak suka datang karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli gaun indah padahal banyak laki-laki yang mengajaknya. Nayara tidak terlalu suka menjadi pusat perhatian apalagi jika itu berurusan dengan penampilan. Nayara lebih suka menjadi perhatian ketika dia menerima sebuah prestasi.

The Wolf BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang