Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.
Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.
Be Wise, Young Adult Story [18+]
Bisa jadi mengandung adegan yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
***
Sebutlah Nayara bodoh. Sangat bodoh malah. Seperti tak pernah mengalami trauma, Nayara menikmati setiap sentuhan Jon padanya. Setiap inchi tubuhnya tak lepas dari tangan nakal Jonathan. Mereka menghabiskan malam tanpa peduli apapun, tanpa memikirkan masa lalu dan apa yang telah terjadi sebelum malam itu.
Hal yang Nayara tau adalah saat pagi, dia berada dalam rengkuhan erat Jonathan. Pria yang lelap dengan wajah polos. Siapa sangka jika dia sangat beringas. Baru beberapa hari lalu mereka melakukannya, tapi seolah Jon baru selesai berpuasa berbulan-bulan lamanya.
Hangat. Nayara suka pelukan Jon, dia akan mengakui itu. Wanita itu lalu kembali masuk, lebih dalam ke pelukan pria bertubuh kekar. Pergerakan membuat sang pria mengeratkan pelukannya, seolah tak rela wanitanya pergi jauh darinya.
Mengingat ini weekend, Nayara tak keberatan jika harus seharian seranjang dengan Jonathan. Ah, sialnya wanita itu mulai menyukai Jon. Meskipun Jonathan menyebalkan, tapi pria itu seperti mengisi beberapa ruang kosong di hatinya. Bukan berarti dia sudah tak menyukai Suga. Tunggu-apakah itu artinya Nayara mengkhianati Jonathan dengan menyukai Suga dan sedikit menyukai Jonathan?
Nayara menggeliat tak nyaman. Pikiran itu menggangunya. Jon yang mendapati pergerakan abnormal Nayara membuka mata perlahan. Dia menjauhkan sedikit tubuhnya dari Nayara, melihat istrinya yang masih memejamkan mata. Tapi dia rasa ada yang tak beres saja.
"Apakah kau kedinginan?" tanya Jon dengan suara serak khas orang bangun tidur miliknya. Serak dan sedikit berat membuat itu terdengar sedikir, er-sexy.
Nayara membuka matanya, dia menatap Jon sambil berkedip beberapa kali. Itu membuat Jon menaikkan satu alisnya.
"Kenapa?" tanya Jonathan.
"Jon, apakah kau mencintaiku seorang?"
Pertanyaan Nayara membuat Jon nyaris tertawa. Dia pernah dengar wanita memang sering bertanya pada pasangan mereka, apakah mereka mencintai wanita itu atau tidak meskipun pria itu sudah memberikan segalanya. Seolah, wanita adalah makhluk yang haus akan validasi.
"Tentu saja, Sayang. Aku mencintaimu. Kau saja," kata Jon kemudian memberikan satu kecupan di benda kenyal yang menjadi candunya.
"Jika menyukai dua orang sekaligus, apakah itu pengkhianatan?" Nayara bertanya lagi.
Kali ini Jon terdiam. Dia tidak salah dengar kan? Untuk apa Nayara menanyakan itu?
"Kau... sedang menyukai dua orang sekaligus?" tanya Jon penuh selidik.
Nayara menggeleng panik. "Tidak," elaknya.
"Siapa yang kau sukai, hm? Min Suga? Lalu?" Seolah tau, Jon bertanya lagi. Rasanya tak puas akan jawaban Nayara. Ada sesuatu yang wajah itu sembunyikan.
"Tidak ada, hanya Min Suga," katanya.
"Kau baru saja mengakui jika kau menyukai pria lain di hadapan suamimu, setelah semalaman menghabiskan waktu tanpa tidur, huh? What the hell, Nayara. Apa yang kau pikirkan, huh?" cerocos Jon.
"Sudahlah lupakan saja," kata Nayara kemudian berbalik memunggungi Jon, menarik selimut, kemudian memejamkan mata.
"Aku tidak terima," kata Jon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf Bride
Fanfiction[18+] Warning‼️ Mengandung keker*san Nayeon and Jungkook as main characters visual _______ Nayara dijual ayah tirinya sendiri pada seorang pria. Tak disangka, pria itu kemudian menjualnya pada Jonathan, seorang pebisnis yang namanya niak daun karena...