7. Soulmate

201 35 6
                                        

Vatikan adalah sebuah negara kecil di benua Eropa. Negara itu terkenal dengan "vampir" mereka. Tapi yang tidak semua orang tau, tak hanya Vampir, negara sekecil Vatikan juga berisi beberapa golongan mahluk yang selalu disangka fiksi. Misalnya mermaid, peri, dan werewolf.

Populasi mereka tidak besar karena memang sudah menyebar ke seluruh dunia. Seperti Jonathan misalnya, memiliki menetap di Negeri Paman Sam. Sebenarnya Jon berencana pindah ke Asia, tapi belum menemukan waktu yang tepat.

Jon sampai di kediaman Tuan Hans; alphanya. Tidak seperti rumah Jonathan, rumah Tuan Hans sangat sederhana. Terletak di pedesaan di pinggiran Vatikan. Tak akan ada yang mengira jika pria itu adalah seorang mafia atau manusia serigala. Mungkin orang-orang hanya akan mengenal sebagai penggembala.

"Oh, lihat siapa yang datang."

Seorang wanita membuka pintu, tersenyum senang melihat kedatangan Jonathan dan Verzha.

"Selamat Sore, Nyonya Rosetta."

Jonathan berhambur ke pelukan wanita muda di depannya. Usianya sudah lebih dari 70 tahun, tapi wanita itu tetap memiliki rupanya cantik dengan rambut perak. Wajahnya kecil dan kulitnya putih. Jangan lupa mata biru yang indah itu.

"Jon, senang kau datang ke sini."

Jonathan melepas pelukannya, tak sepenuhnya karena dia masih memegang kedua lengan Nyonya Rosetta.

"Aku datang berkunjung untuk menemui Tuan Hans, Nyonya," kata Jon.

"Dan aku? Apakah kau tidak merindukan ibumu?"

"Tentu saja," kata Jon sambil terkekeh. Pria itu kembali berhambur ke pelukannya.

Verzha di belakang tersenyum simpul. Merasa bahagia karena tertular dua orang di depannya. Verzha tau benar kenapa Nyonya Rosetta memanggil dirinya dengan 'ibu' untuk Jon. Hasil dari masa lalu, mereka terikat. Jonathan dalam asuhan Bibi Aya dan Nyonya Rosetta sejak lama. Jon lebih dekat dengan Nyonya Rosetta, apalagi wanita itu tidak memiliki keturunan. Jadi, Jon sangat leluasa mendapatkan hak anak dari Nyonya Rosetta.

"Ver."

Verzha tersadar dari lamunan, Nyonya Rosetta maju kemudian memeluk Verzha. "Bagaimana kabarmu?"

"Baik, Nyonya. Terima kasih sudah menyambut kami."

"Mari masuk. Hans akan senang karena kalian datang."

Jonathan dan Verzha mengikuti langkah Nyonya Rosetta, masuk ke rumah sederhana dengan ornamen kayu itu.

Mereka sampai ke sebuah pintu. Begitu dibuka dan masuk, sebuah padang rumput hijau menyapa. Pintu itu memiliki fungsi seperti pintu di film Narnia, menghubungkan dua alam berbeda. Ya, dua alam. Alam manusia dan alam makhluk immortal sebutannya.

"Woah, lama sekali aku tidak datang," kata Jonathan sambil meregangkan ototnya, menikmati udara segar di sekelilingnya.

"Sering-seringlah datang. Ajak wanita itu juga."

Jonathan menatap Nyonya Rosetta, sedikit heran dengan ucapannya. "Bagaimana Nyonya tau?"

"Aya yang memberi tahu aku. Katanya kau membeli seorang gadis dan melarangnya untuk pulang. Kau jatuh cinta padanya, kan?"

Jon terkekeh pelan. "Apa maksudmu, Ibu? Tentu saja tidak. Aku hanya ingin mainan baru. Aku sudah mulai bosan dengan mainan lamaku."

Nyonya Rosetta menatap mata Jon. Panggilan ibu itu membuat dia tersenyum karena hatinya menghangat. Nyonya Rosetta mencoba menyelami mata Jon dan terkejut saat menemukan sesuatu di sana.

"Dan kau ingin menikahinya?"

Kali ini bukan hanya Jonathan yang terkejut tapi Verzha juga.

"Apa? Tuan Jon akan menikah?" kaget Verzha.

The Wolf Bride [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang