26. Macau

119 21 3
                                    

Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.

Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.

Be Wise, Young Adult Story [18+]

°°°°°°

Coba tebak apa yang gila? Naya tidak pernah terbersit sekalipun akan pergi ke luar negeri tanpa paspor atau visa. Jon tiba-tiba saja mengajaknya. Ini bukan kali pertama Jon selalu mengajaknya tanpa persiapan. Entah apa yang ada di pikiran pria itu kenapa segalanya harus tiba-tiba.

Masalah paspor dan visa Nayara bukan tidak menggunakannya. Pertama dia tidak punya, kedua dia pergi begitu saja dan ternyata Jon membuatkannya paspor dan visa. Namun, yang aneh bukan tertera namanya. Itu sama halnya dia pergi tanpa paspor dan visa. Ini sebuah kejahatan, tapi Jon tidak takut melakukannya sama sekali. Naya saja sudah gemetar tadi.

Omong-omong ini pertama kali Naya pergi ke luar negeri sejak pindah dari Korea ke Negeri Paman Sam. Naya tidak sekaya itu sampai bisa pergi ke luar negeri. Nayara jadi menerka-nerka, untuk apa Jon membawanya pergi. Bibi Aya tadi malah terlihat sangat antusias saat Nayara dan Jon berpamitan. Ini sangat mencurigakan, batin Nayara.

Nayara menatap Jonathan yang nampak menikmati anggur mahalnya, menggoyang gelas berisi cairan beraroma menyengat itu sambil mengutak-atik tablet pc nya.

"Aku tidak ingin terlalu percaya diri. Tapi untuk apa kita ke luar negeri? Apakah bulan madu? Kenapa harus Macau?"

Pertanyaan Nayara membuat tawa Jon meledak. Nyaris saja pria itu tersedak wine. Tak masalah, mereka menggunakan pesawat pribadi yang Jon miliki. Ada Verzha dan Clara serta beberapa pengawal yang menyertai mereka.

"Jangan tertawa Jon! Aku serius!" kesal Nayara.

Jon meredakan tawanya sedikit. Dia meletakkan wine dan tabletnya dan menatap nakal wajah Nayara yang kesal. "Kenapa? Membayangkan sesuatu, huh?"

"Bayangkan apa?" ketus Nayara. "Aku tidak ingin kau sentuh. Intinya tidak mau melakukan yang aneh-aneh denganmu. Aku menolak melayanimu di malam selain malam purnama. Itu janji kita."

Jonathan tersenyum, mengusap kepala Nayara sebentar sebelum wanita itu menepis tangannya dengan kasar.

"Ish! Jauhkan tanganmu dariku, aku tidak suka kau sentuh," gerutu Nayara.

"Baby, My Queen. Kita akan honeymoon nanti, ya? Sekarang aku pergi untuk urusan pekerjaan. Tapi aku ingin mengajakmu agar kau tau seperti apa duniaku. Aku akan mengenalkanmu pada dunia lain yang tidak pernah kau lihat sebelumnya."

"Hantu?"

Lagi-lagi Jonathan tertawa. Pertanyaan polos nan lucu Nayara mampu membuat rasa kesal dalam dirinya meluap. Sebelum berangkat Jonathan sudah mengetahui dalang dibalik hilangnya kapal dan beberapa orangnya. Darah Jon mendidih. Jadi tanpa persiapan dia langsung bergegas. Paspor dan visa Nayara sudah disiapkan sejak lama karena Jon memang ingin mengajak Nayara ke Vatikan. Jon menggunakan nama palsu agar Nayara menjadi aman untuk perjalanan seperti ini. Nathania Emilly Smith dan Evanescence Smith. Katakan ini gila tapi Jon memilih dua tanda pengenal. Sekarang Nayara juga.

Jon tau membawa Nayara sangat beresiko. Tapi Jonathan sangat percaya diri bahwa dia bisa menjaga Nayara apapun yang terjadi.

"Baby, bukan hantu. Dunia gelap. Sebut saja dunia para penjahat dan mafia. Apa kau pernah dengar? Pernah membaca di buku fiksimu?"

"Pernah. Tapi apa maksudmu? Maksudmu selain kau ini manusia serigala, kau juga mafia, begitu?" tanya Nayara.

"Exactly," kata Jon sambil menjentikkan jari di depan wajah istrinya. "Aku bangga padamu, Nay. Kau sangat pintar."

The Wolf BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang