Jangan lupa vote dan tolong berikan komentar agar author lebih semangat menyelesaikan ceritanya.
Cerita ini adalah fiksi dan bijaklah dalam memilih bacaan.
Be Wise, Young Adult Story [18+]
°°°
Netra Jon terbuka perlahan. Indahnya wajah Nayara adalah hal pertama yang menyapa. Wanita itu tenang, terlelap di dekat Jon.
Pria itu tersenyum, perlahan tangannya terangkat untuk mengusap kepala Nayara dengan sangat hati-hati. Sepertinya Jon tidak bisa menahannya lagi.
Jon memejamkan matanya sejenak, kemudian waktu berhenti. Jon membuka matanya kemudian memberikan satu kecupan di bibir Nayara; candunya.
"Kau milikku, Nay. Selamanya akan begitu. Kau harus tau jika aku mencintaimu," bisik Jon.
Hanya tiga puluh detik, lalu waktu berjalan seperti biasa. Beberapa menit menatap wajah tenang Nayara, akhirnya Jon memilih membangunkan wanita itu. Langit telah berubah warna menjadi oranye menandakan hari akan berganti malam. Nayara mungkin akan menyukai matahari terbenam.
"Eugh..." Nayara melengkuh. Wanita itu membuka mata dan menemukan Jon tersenyum menatapnya. Sedikit terkejut, tapi wanita itu cepat mengendalikan dirinya. Nayara pun bangkit merenggangkan otot-ototnya dan mengusap kasar wajahnya.
"Tidurmu nyenyak?" tanya Jon yang ikut bangkit.
Nayara mengangguk saja sebagai jawaban. Wanita itu sepertinya sedang mengumpulkan nyawanya yang keluar berkelana.
Jon bangkit dan berjalan menjauh, Nayara yang menyadari hanya diam. Entah apa yang Jon ingin lakukan, tapi Nayara malas bertanya atau merespon.
Wanita itu memperhatikan Jon dari tempatnya. Jon malah berjongkok diantara bunga-bunga dan memetiknya.
"Uh, sudah sore?" gumam Nayara sambil melihat ke sekelilingnya. "Aku tertidur cukup lama ternyata."
Sementara itu, sembari memetik bunga, Jon mulai memikirkan mengenai dirinya dan Nayara. Tidak mungkin mereka akan selamanya seperti ini. Jon akui dia memang sudah jatuh hati pada Nayara. Nayara miliknya dan tidak ada yang bisa mengubah fakta itu. Tapi, itu juga tidak bisa mengubah fakta bahwa Jon adalah seorang 'rapist' di mata Nayara. Jon tidak ingin Nayara takut padanya. Jon tau semua perlu waktu, tapi Jon juga bukan orang yang suka menunggu.
Jon menghela nafas, mungkin benar akan lebih baik jika Jon jujur akan perasaannya. Tentu dengan konsekuensi yang bisa Jon pikirkan juga. Tapi Nyonya Rosetta selalu berkarya bahwa tidak ada salahnya mencoba.
Tangan Jon dengan cekatan merangkai bunga-bunga yang dia petik menjadi mahkota bunga. Jon tidak terlalu ahli, tapi Jon bisa. Tidak pernah belajar, tapi hanya mengira-ngira saja. Jon tidak menyangka berhasil membuat setengah lingkaran rangkaian bunga. Jika sebelumnya Jon memberikan buket bunga sebagai permintaan maaf, maka Jon akan membuat mahkota bunga sebagai permohonan.
Beberapa belas menit berlalu dan Jon akhirnya menyelesaikan rangkaian bunga itu. Pria itu tersenyum menatap hasil karyanya, not bad lah, pikirnya. Ternyata Jon memang berbakat. Ah, lupakan soal narsistik Jon meskipun memang pria iti sangat berbakat.
"Jon kau sedang apa di sana?" Nayara berteriak dari kejauhan. Jon langsung berbalik dan tersenyum pada istrinya yang masih duduk di tempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Wolf Bride [END]
Fanfiction[18+] Nayeon and Jungkook as main characters visual Nayara dijual ayah tirinya sendiri. Ini adalah awal yang membuatnya bertemu Jonathan, seorang pebisnis yang namanya niak daun karena masuk majalah Forbes belakangan ini. Rupanya tampan, matanya taj...