Ingat ini hanya fiksi, semua muse tidak ada sangkut pautnya dengan tokoh di dunia nyata!
2006
Sungguh sial hari ini untuk Soya, niatnya yang begitu pulang ingin mampir ke warnet pun harus gagal. Bahkan teman janjiannya memberengut sebal.
Kalau bisa pun ia ingin melarikan diri dari hukuman yang tak imbang dengan yang ia lakukan. Bagaimana mungkin hanya membuang satu kecil sampah sembarangan berakhir di hukum menyapu halaman sekolah?!
Benar, Soya ingin melarikan diri seperti biasa, andaikan tak ada si wakil ketua OSIS yang sedang bersidekap dada menatap tajam pada dirinya sekarang ini.
Segelintir siswa siswi yang tersisa yang berjalan melewati Soya nampak menyapanya, terkadang membalas sapaan menjadi obrolan kecil yang sekali dua kali membuat hukumannya tertunda.
"Dia sengaja?" Gumaman si wakil ketua OSIS dengan mata menyipit curiga.
Curiga menjurus ke gemas karena gadis yang terkenal humble itu tak lekas menyelesaikan hukumannya, dia juga ingin segera pulang. Jane pun memutuskan untuk menghampiri Soya dan beberapa siswa yang mengelilinginya.
Di hampiri oleh wakil ketua OSIS yang terkenal jutek membuat beberapa dari mereka terkesiap, kecuali Soya yang lebih dulu melihatnya mendekat. Meski terkesan sulit di dekati, namun tak dapat di pungkiri Jane itu imut.
Tak peduli pada tatapan siswa yang berusaha menggodanya, Jane tetap pada buruannya, Soya.
"Kamu gak mau pulang cepet?"
"Lo yang nahan gue di sini."
Soya membalas tatapan tajam Jane, keduanya tak saling membentak tapi juga tak mau saling mengalah.
Beberapa siswa yang ada diantara mereka berdua melirik bergantian pada si humble dan si jutek, seolah mengerti akan situasi, mereka mengangguk sepaham.
"Soy, balik dulu yak? Lain kali nongkrong bareng di kantin."
Salah satu siswa berpamitan pada Soya dengan melirik Jane, yang diangguki oleh Soya dan kemudian menyeret 2 teman lainnya untuk menjauhi 2 primadona SMA mereka.
"Aku gak nahan Kamu, aku cuma ngawasin Kamu. Kamu bisa pulang cepet kalo dari tadi Kamu nyelesaiin hukuman Kamu."
Jane menurunkan tangannya lalu mendengus sebelum kemudian melenggang pergi meninggalkan Soya, Soya sendiri menganga tak percaya.
Apakah salah menyapa balik orang- orang yang menyapanya? Apa salah bersikap baik pada semua orang?
"Pantesan gak punya temen Lo." Cibir Soya yang melihat punggung Jane menghilang di belokan kelas.
Dikira temannya itu tengah merajuk karena janjian mereka batal, tapi kenyataannya, temannya itu malah sudah duduk anteng di ruang tengah rumahnya, padahal Soya sendiri sampai di rumah hampir maghrib.
Mana tak peduli pun pada pemilik rumah yang tengah mendelik padanya, Seyra anteng menghabiskan kudapan gratisnya.
"Pulang sana, ngapain di sini!?"
Soya melempar backpack pada karib yang tak tahu diri, namun kalah cepat dengan Seyra yang langsung menghindar.
"Nungguin Kakak Lo."
Soya mencebik lantas menjatuhkan diri menabrak tubuh Seyra, duduk mepet si karib.
"Aneh Lo! Ngapain nungguin kakak gue?" Merebut kudapan di tangan yang hampir masuk mulut Seyra.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIT ME UP! (JENSOO)
Fanfiction"Gak ada yang namanya ikhlas, yang ada itu terpaksa lalu terbiasa."