Part 15

53 3 11
                                    

"Kenapa Kau memandang Yechan seperti itu? Apa kau menyukainya?"


🍏

"Jae-hyunssi wajar jika Jaehan menatap yechan seperti itu kan yechan saudara angkatnya yang tercinta, itu hanya tatapan kasih sayang" Sahut Xen di samping Jae-hyun...

Jae-hyun tidak menghiraukan ucapan Xen dia hanya fokus dengan Jaehan yang masih stay di rangkul sama Yechan dan tertawa bersama saat mereka menyaksikan kerandoman temannya di ring basket.

.
.
.

"Jangan dekati dia, atau dia akan menusukmu dari belakang?!!!!"

"Dia orang jahat,menjauhlah"

"Bukankah dia tampan?"

"Kamu harus menciumnya"

Penyakit lain Jaehan mulai kambuh, Senyumnya langsung luntur seketika. Ia kemudian memandang Wajah Yechan dengan tatapan sayu sayu dibalik kacamata minus nya itu.

Merasa ditatap, Yechan pun menggerakkan wajahnya ke arah Jaehan dan benar ia memang benar benar ditatap Jaehan. Pandangan Mereka saling bertemu dan Jaehan tetap terdiam karena bisikan bisikan itu mengisi otaknya.

(Enggak akan hilang kalau dia belum meminum obat pillnya)

"Yechan-ssi aku mau pulang" Ucap jaehan dengan nada yang lembut, Yechan pun mengangguk dan membantu Jaehan duduk kembali di kursi rodanya.

Mereka semua pulang tanpa mengganti bajunya karena jam olahraga biasa ada di jam jam terakhir.

Dan Jaehan???

Ia sudah meminum Obat pillnya saat ia menyuruh Yechan mengambil bukunya di kelas dan herannya Yechan malah menuruti Jaehan dan disitulah kesempatan ia mengambil botol obat pillnya di kantong selagi enggak ada murid yang melihatnya, sedangkan teman kelasnya masih menyempatkan bermain di Aula.

Efek obat itu membuat Jaehan mengantuk jadi Yechan mengira kalau Jaehan ngantuk karena kecapean.

.
.
.

Sesampai di rumah... Jaehan hendak ingin pergi ke toko membeli sesuatu dan menyuruh Yechan masuk duluan di rumah sedangkan Pak Sopir mengantar Jaehan, walaupun efek samping obat itu udah hilang...

"Ke Psikiater"

"Baik tuan"

Keluarga Shin tidak ada yang mengetahui jika Jaehan sering ke Psikiater terkecuali Pak Yang notabene Sopir Keluarga Shin yang sudah bekerja selama 20 tahun itu.

.
.
.

"Jadi... Apa keluhanmu?" Tanya Dokter Hwichan yang membuat Jaehan memutarkan matanya keatas dengan perasaan malas.

"Apa Kau masih bertanya?"

"Tentu saja, pasien harus melaporkan gejalanya ke dokter biar dokter memberikan Solusi pengobatan" Jawab Dok.Chan

"Hyung... Kamu pernah bilang kalau aku terkena gangguan Skizofrenia dan gangguan kepribadian kan?Apa... Itu bisa sembuh dengan terapi?" Tanya Jaehan.

"Tidak bisa disembuhkan Jaehan-ah. Kamu harus menjalani pengobatan seumur hidup."Jawab Dok. chan dengan perasaan sedih.

Jaehan menghembuskan nafasnya dan entah dia harus apa hanya bisa menahan tangis.

"Kenapa? Apa Kamu udah bener benar ingin menjalankan Perawatan di rumah sakit Jiwa? Semakin cepat semakin baik" Seru Dok. Chan menatap wajah Jaehanm

"Nanti, aku janji...Apa boleh pakai asuransi kesehatan?" Tanya Jaehan meyakinkan soalnya dia tidak mungkin memakai uang Orang tuanya.

"Bukannya Kamu hidup di keluarga yang kaya? Kenapa harus memakai asuransi?" Tanya Dok. Chan yang penasaran.

"Aku merahasiakan ini ke orang tua angkat ku jadi yah...aku harap Hyung jaga rahasia.kalau gitu... Dimana obat Antiseptik nya Hyung? Obatku udah habis soalnya" Ujar Jaehan.

Dok.cha lalu memberikan 8 botol obat pill ke Jaehan.

"8?"tanya Jaehan mengerutkan kedua alisnya.

"Kamu harus rutin minum yah, jangan ditunda-tunda." Ucap Dok. Chan memberikan peringatan.

(Bahas tentang ginian Author agak sulit sih karena ane bukan dokter🤣😭tapi karena ini hanya Cerita Fiksi jadi ane ngarang aja yah heheheh oke next)

Jaehan hanya pasrah dan mengangguk dan memilih pulang setelah semua urusannya dengan Dokter Chan selesai.



Sesampainya di rumah, ia langsung menuju ke kamarnya lalu menyimpan obat-obatannya di laci bisa djbayangkan dalam 5 bulan Jaehan telah mengumpulkan banyak botol obat pil.

Jaehan kemudian memilih mandi mungkin dengan mengguyur air ditubuhnya bisa meningkatkan kesegaran di tubuh dan moodnya...

Seusai mandi dan menggunakan Piyama, Jaehan memilih memandang pemandangan taman di luar jendela dengan tatapan kosongkosong sambil mendengarkan lagu dengan earphone.

"Apakah aku akan berakhir di rumah sakit jiwa?"
"Apakah Mereka akan tetap menyayangi ku kalau mereka tahu penyakitku?" Gumam jaehan dalam hati.

Jaehan kemudian menatap Cermin riasnya yang panjang. Ia memutar kursi rodanya menghadap Cermin tersebut.

"Apa Kau menyukai Yechan dan Jae-hyun?"

"Iya, emang kenapa?bukankah dia cukup tampan? Yechan dan Jae-hyun sama sama pintar kalau bisa 2 kenapa harus satu? "

"Yak... Yechan itu saudaraku!!! Berani-beraninya kau menyukainya" Teriak Jaehan dengan emosi yang hendak berdiri namun ia terjatuh mengingat kakinya belum pulih sebelumnya...

"Aakhh Shiballl" Teriak Jaehan yang penuh dengan amarah.

"Lihat betapa lemahnya dirimu sekarang? Kenapa tidak menyerah saja?"

"Diamlah!!!" Ucap Jaehan penuh kekesalan di wajahnya...

"Jangan membenci Yechan, dia mungkin menyukaimu juga,"

"Aku Mohon diamlah!!!!!! Dia saudaraku!!!!!" Teriak Jaehan histeris sambil menutup telinganya dan mengeluarkan air mata.

Wait Wait.... Dengan Siapa yang diajak Jaehan Ngobrol?????










•Bersambung•




MiNe | BxB | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang