Bong Jae-Hyun Pov
Hari ini aku harus berangkat sekolah. Setelah menyelesaikan Sarapan bersama Orang tua ku. Akupun berpamitan dan seperti biasa bahwa Ayah dan ibuku akan terus memberiku nasehat kapanpun itu.
"Nilai Kamu tidak boleh turun dari 100 ingat, jangan nakal disekolah, dan jangan banyak bergaul" Ucap Ayahku dengan nada tegas.
"Ne Appa" Balas ku sambil menundukkan kepala.
Aku pun segera berangkat dan diantar sama Sopir yang namanya Pak Jia.
.
.
.
Sesampai di Sekolah aku pun memasuki gerbang dan berjalan menuju ke arah kelas ku namun aku sempat melihat Jaehan dan Yechan saling merangkul dan menyaksikan Meraka.Pada akhirnya aku menghampiri Jaehan dan Yechan yang sedang meninggalkan Jaehan sendiri.
"Gwaenchana?" Tanyaku di samping Jaehan.
"Omo, Kamchagiya"
"Gwaenchana?" Tanya ku lagi sambil tersenyum.
"Ne, na gwaenchana. Ayo ke kelas" Ajaknya lalu merangkulku sungguh hatiku merasa berbunga bunga.
"Yakk aku yang jatuh kenapa malah tanya keadaannya? " Ucap Yechan yang tiba tiba kembali lagi dengan Wajah kesalnya.
"Mwoya? Aku khawatir padanya bukan padamu lalu kenapa kau kembali kesini? " Balas ku lalu menjulurkan lidahku ke Yechan lalu menatapnya dengan sinis...
"Yakk,Apa-apaan itu" Kesalnya semakin membuatku ingin tertawa ngakak.
"Udah-udah jangan berantem nanti jadi jodoh"
Akupun tersontak kaget lalu melepaskan rangkulan Jaehan dan menatapnya sedikit tidak percaya.
"Yak Jaehan Kamu saja yang berjodoh dengannya" Ucapku bercanda sambil menatapnya sinis alih alih ngambek.
"Jaehan mending Jodohku Haewon setidaknya aku masih maras daripada dia" Balas Yechan dan membuatku sedikit emosi
"Mwo...??"
"Emang Jodoh sih ini, bye" Ucap Jaehan langsung berlari.
"Yakkk Jaehan" Akupun ikut mengejar Jaehan sambil meneriaki namanya.
🍊Mungkin enggak masalah jika aku menjadi Temannya karena dia juga anaknya baik baik dan lumayan pintar walaupun sikapnya terlalu bar-bar.🍊
Aku menyukainya terlebih Senyumannya.
.
.
Sesampai di kelas kali ini aku mendapatkan tatapan tajam Yechan lagi, aisss sungguh menyebalkan.
tanpa peduli aku hanya akan menyimpan tasku di bangku lalu berhadapan dengan Jaehan.aku berusaha lebih dekat dengan Jaehan bahkan menempel dengannya. Dan baru nyadar kalau dasi Jaehan sedikit miring . Akupun merapikan dasinya.
"Gumawo" Seru Jaehan sambil tersenyum di depanku entah perasaan apa ini yang muncul dalam benakku.
Dia sungguh manis menurut ku.
.
.Dan hari terus berlalu dan hari yang kulewatkan disekolah selalu bersama dengan Jaehan. Kalau disekolah aku selalu mengikuti Jaehan.
Bahkan aku ingin menawari Jaehan untuk ikut Olimpiade dengan ku."Kamu mau?" Tawar ku
"Tentu Saja mau. Aku ingin Orang tua angkat ku bangga denganku" Balasnya.Akupun merasa bahagia saat dia menerima tawaran ku... Akupun segera memeluknya dengan bahagia.
"Yak Kalian Pacaran?"
Aku pun melihat siapa yang bertanya dan menatapnya Sinis...
"Ne, dia Namjachingu ku, Mana Yeojachingumu?" Balas Jaehan langsung merangkul pundakku hingga membuat jantungku berdegup kencang, aku pun menjulurkan lidah ke arah Yechan alih alih cuman mengejeknya.
"Yak Jaehan, aku ngadu yah ke Appa dan eomma kalau Kamu gay" Ancam Yechan hingga membuatku Panik.
"Ngadu aja emangnya aku peduli? Yuk Chagi"
Tiba tiba Jaehan merangkul tanganku dan pergi dari sini.
.
.
.
Selama satu minggu aku bertemu dengan Jaehan untuk belajar bersama terkadang dirumahnya dan terkadang dirumahku dan Orang tuaku terkadang tidak pulang karena biasanya ada urusan diluar sana. Kalau mau tahu pekerjaan ayahku yaitu Jaksa dan pekerjaan ibuku adalah Dosen di universitas terpopuler di Seoul siapa yang tidak mengenal Universitas Nasional Seoul?Bahkan Aku dan Jaehan sempat melakukan adegan yang membuatku tersipu Malu di Kamar ku sendiri ...
Oh ayolah kalian tidak perlu tahu haha
.
.
.Dan tiba saatnya Kami mulai pertandingan Olimpiade dan aku sama Jaehan bakalan ngelawan Salah satu murid dari sekolah Busan.
Aku berkomunikasi dengan Jaehan agar tidak melupakan Apa yang telah Kami pelajari....
.
.Dan Akhirnya Sekolah Kami mendapatkan Juara 1. Semua Murid yang menonton menyoraki Kami berdua walaupun Orang tuaku tidak pernah datang untuk menonton. Aku pun memeluk Jaehan dengan perasaan bahagia dan kami tersenyum dengan jarak yang dekat setelah itu lompat lompat mungkin semua Orang bakalan penasaran tapi bodo amat.
.
.
.Selesai urusan... Aku kemudian Ke Psikiater untuk mendapatkan Pengobatan biasanya 1× seminggu aku pergi kalau obatnya udah habis dan terkadang ke Psikolog juga.
Entahlah, Aku begini karena Orang tua ku sendiri. Mereka mendidik ku dengan ketegasan yang dimana aku harus mengikuti kemauan mereka dan menjadi anak yang pintar dan wajib mendapatkan Juara 1 dalam Olimpiade maupun peringkat kelas.
Itu hanya akan mengganggu mentalku tiap hari dan aku harus merasakan hal tersebut dari kecil hingga sekarang.Dikira aku ini anak yang paling beruntung bisa Lahir di keluarga kaya... BiG No
Namun aku merasa tenang di dekat Jaehan.
••••••
Bersambung...
••••••

KAMU SEDANG MEMBACA
MiNe | BxB | END
HumorHasil imajinasi sendiri, jika ada kesalahan mohon dikoreksi, Selamat membaca❤️🩹 Bacanya jangan dilangkah langkahin yah nanti bingung sendiri. 🍊Dibuat : 6 Agustus 2024 🍎Selesai : 4 Oktober 2024 Mohon Jangan Plagiat... Karena pening pala mikir utk...