08 : Raja yang Keji

201 43 7
                                    

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Meskipun Edmund berkata mencintai satu sama lain bukanlah hal yang mustahil, dia tidak terlihat ingin mewujudkan hal tersebut.

Selama satu hari penuh, Primrose belum melihat sang raja utara di istana. Entah di ruang makan, koridor, ataupun ruang kerjanya.

Dia bukannya ingin melihat Edmund, tetapi dia penasaran mengapa sang tuan rumah tidak menunjukkan batang hidungnya sejak pagi sampai petang.

“Yang Mulia pergi sejak pagi.” Randall tersenyum hangat tatkala Primrose menanyakan keberadaan Edmund.

Dibandingkan dengan orang-orang di utara, Randall mempunyai kepribadian yang mirip dengan matahari. Dia senang berbicara dengan orang lain dan tidak pernah menghilangkan senyuman di wajahnya.

Sayangnya, kepribadian seperti itu malah dianggap sebagai anomali di kerajaan yang dingin itu.

“Bukankah kau adalah pengawal pribadi Yang Mulia? Mengapa kau tidak pergi juga saat Yang Mulia keluar?” tanya Primrose dengan bingung.

Randall tertawa kecil. Matanya berbentuk seperti bulan sabit ketika sudut bibirnya naik. “Hari ini, Yang Mulia meminta saya tetap di istana untuk menjaga Anda.”

Primrose mengerutkan keningnya. “Hah? Aku ada di dalam istana, sementara dia di luar, jadi mengapa aku yang harus dilindungi?”

Pantas saja Randall selalu mengikutinya seperti anak bebek semenjak dia keluar dari ruangan Edmund.

My Lady, karena Anda akan tinggal di sini, maka saya akan memberitahu satu rahasia kepada Anda.” Seketika senyuman hangat Randall berubah menjadi garis lurus. Dia menundukkan kepalanya dan berbisik, “Terkadang tempat yang paling berbahaya itu adalah tempat yang dianggap aman.”

Primrose mengedipkan matanya beberapa kali, memandang Randall dengan ekspresi kosong. “Jangan membual. Kalau kau berkata demikian, maka aku akan berpikir ada pengkhianat di dalam istana.”

Sudut bibir Randall kembali terangkat. Dia tidak mengatakan apapun, tetapi tatapan matanya sudah cukup menjelaskan bahwa tebakan Primrose itu benar.

Sir Randall, jika kau ingin membuatku takut, maka lupakanlah.”

Menghadapi raja utara yang dingin saja sudah susah! Kini malah ada ancaman pengkhianat di dalam istana! 

Apa kutukan pemeran utama benar-benar sudah berpindah kepadanya? Jika itu benar, maka ambil saja lagi! Lebih baik dia menjadi pemeran sampingan yang tak dianggap, daripada harus hidup sebagai poros masalah.

Seandainya Primrose masih hidup sampai akhir tahun, maka dia bersumpah akan membakar lima puluh ekor ayam sebagai perayaan.

Randall, “Apakah Anda tahu bahwa orang-orang yang tidak mempunyai imunitas tinggi seperti penduduk Varnhame dapat meninggal apabila mereka tidak tidur di dekat perapian?”

The Villainess Wants to Enjoy Her MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang