-
-
-
-
" Ini kaos kaki gue dimana "
" Ini dasi gue juga dimana astaghfirullah" .
" Engga ya , cari pake mata makanya jangan pake mulut "
" Ini sepatu gue ngapa basah sebelah gini anjir "
" Bener bener ya Lo , balikin engga "
" Engga "
" Balikin , gue uber lu sampe manapun "
Saga memijat keningnya pelan , pusing mendengar celotehan celotehan anak anaknya itu di pagi hari . Dan itu hampir berlangsung setiap hari .
Dilantai dua itu , dia melihat dua anaknya sedang saling kejar mengejar . Dimulai dari bungsunya yang membawa dasi milik kakaknya dan kakaknya yang kini mengejar dengan membawa sepatu ditangannya , siap memukul bungsunya itu .
" Neo , Khala turun ! " Tegas Saga sedikit .
Yang dipanggil pun langsung turun dengan wajah saling menunduk dan tangan masih memegang benda yang tadi dibawa nya itu .
" Ini kenapa si , sehari aja jangan pada ribut . Abang juga , kan udah gede kenapa suka banget ribut sama adeknya "
Khala yang merasa dibela langsung tersenyum bangga , melirik Neo yang kini menatapnya tajam.
" Ade juga , kenapa suka banget ngajak ribut Abang nya "
Neo yang mendengar adiknya itu juga ikut ditegur langsung tersenyum penuh kemenangan , dengan menjulurkan lidah . Khala yang melihat itu spontan langsung memukul bibir Neo dengan dasi yang masih dipegang nya .
" Anjing sakit ! "
" Neo " tegur Saga .
" Ade nih yah , mulutku masa ditebas pake dasi kan sakit " gerutunya dengan tangan yang masih memegangi bibir .
" Abang ngejek aku ayah , dia melet melet kaya kadal pak Jarwo " ucapnya dengan nada kesal . Natha terkekeh dengan ucapan si bungsu , kadal yang ia maksud adalah iguana peliharaan pak RT yang ada di komplek itu .
" Ade , lain kali gak boleh ya pukul pukul gitu meskipun pake benda sekecil apapun . Dan kamu bang , gak boleh ngusilin terus adeknya juga "
Natha hanya diam menyaksikan dua adiknya yang sedang di tegur . Dua adiknya memang tidak pernah akur jika sudah berdekatan , padahal jika di bandingkan dengan umur . Selihih keduanya itu cukup jauh yaitu tiga tahun , tapi entah mengapa mereka tidak pernah bisa akur . Ya meskipun sesekali , tapi lebih banyak tidak akur nya .
Natha juga heran , Khala tidak pernah takut dengan Neo padahal postur tubuh Neo jauh lebih tinggi dan lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya yang hanya sebatas pundak Neo itupun masih dibawah nya . Berbeda jika sudah dengan nya , dia akan selalu bersikap sangat manja jika bersama dirinya .
Setelah Saga menegur keduanya , merekapun saling bermaafan meskipun dengan sedikit keterpaksaan .
" Abisin makan nya de , udah jam tujuh lebih ini " ucap Saga dengan tangan yang kini sibuk menali sepatu si bungsu . Khala memang sangat lama jika sudah mengunyah makanan , terkadang jika sudah terlambat Saga sering menyuruhnya untuk melanjutkan makan di mobil .
" Nanti pulang nya kakak jemput , soalnya Abang mau kerja kelompok buat kelulusan "
" Kenapa engga setiap hari aja dijemput kakak , lebih enak dan nyaman daripada sama Abang " ucapnya memicingkan matanya ke arah Neo , Neo yang melihat itu langsung memutarkan matanya malas . Sebanyak apapun dia berbicara pasti akan kalah dengan bocah tengil yang ada di hadapannya itu .
![](https://img.wattpad.com/cover/375691345-288-k290072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA KHALA
RandomKuat nya hanya sebatas kata tanpa nyata , tawa yang mereka lihat hanya sebagian besar upaya untuk menutupi luka 🥀