D e l a p a n

66 12 2
                                    



-

-

-

-





Natha melihat jam dinding yang masih menunjukan angka tiga dini hari . Hawa dingin yang masuk kedalam dari celah jendela yang lupa ia tutup mampu menusuk kulitnya . Padahal tadi ia melihat jam baru menunjukan pukul sepuluh , tapi lihatlah waktu seolah berputar begitu cepat .

Natha mulai membereskan satu persatu lembaran tugas yang baru saja ia selesaikan , Menutup laptop yang masih menyala . Natha menarik nafasnya pelan . Kerongkongan nya terasa begitu kering . Kantuk yang ia tahan tahan dari tadi malah hilang seketika , matanya kontan terbuka kian lebar .

Natha membawa langkahnya keluar kamar untuk menuju dapur . Rumah terlihat begitu sepi dan sunyi , adik adiknya pasti sudah tidur apalagi ini sudah dinihari begitupun satpam yang ada di depan .

Setelah menyicikan satu gelas air , dia pun mendudukkan tubuhnya lalu meminum dengan tenang air putih yang baru saja dia ambil menikmati kesunyian dalam sendiri .

" Sekarang Natha dipanggil kakak ya " ucap wanita dengan rambut panjang terurai , mengatakan dengan ucapan lembut dengan usapan kepala .

Natha kecil mengangguk , binarnya semakin terang saat melihat wajah kecil bayi yang ada di hadapannya . Sesekali Natha mengusap pelan tangan adiknya , lalu mengecupnya berkali kali dengan lembut .

" Bunda , nama adek Natha siapa " tanyanya polos . Wanita yang disebut bunda terkekeh , gemas melihat raut wajah polos sang anak .

" Namanya Neofa Jay Daneswara , mungkin kakak bisa panggil dengan sebutan Neo Jay atau Ofa " ucapnya sedikit berfisikir .

" Neo bunda , kakak akan panggil adek , Neo " ucapnya antusias , lagi lagi sang bunda terkekeh .

Saat itu usianya baru menginjak angkat empat , saat sang bunda menghadirkan adik baru untuknya untuk pertama kali karena dia merengek meminta adik lantaran teman temannya sudah mempunyai adik . Natha kecil bahkan begitu antusias saat Neo baru saja lahir , Natha memamerkan adik kecilnya itu kepada teman temannya . Membawa kemanapun adiknya pergi entah itu bermain ataupun sekolah , sama seperti yang dilakukan Neo pada Khala dulu .

Kehadiran Khala juga tidak kalah membuatnya senang , terlebih Neo yang menginginkan adik baru sama seperti nya dulu . Jadi dia tau bagaimana antusias nya Neo dulu , sama seperti dirinya . Meskipun Khala memang sedikit lebih menyebalkan dulu kata Neo .

Natha ingat dulu dirinya dan ayah kelimpungan mencari Khala yang menghilang saat bermain dengan Neo . Neo pulang dengan wajah yang sudah memerah , menangis dengan kencang juga ketakutan karena Khala yang menghilang .


" Adek hilang ayah , kakak . Tadi Abang tinggal sebental buat ambil bola , tapi pas balik adek udah enggak ada hiks... " Ucap Neo kecil dengan bola yang tidak lepas dari dekapannya sama sekali .

Setelah 2 jam lebih memutari komplek akhirnya Khala ketemu sedang mengobrol dengan bapak bapak tukang buah yang ada di luar komplek tidak jauh dari gapura besar depan komplek .

" Adek lihat stroberi , kata bapak nya adek boleh makan stroberi kalo mau " ucap nya polos dengan wajah yang sudah cemong dengan stroberi .

LUKA KHALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang