S e b e l a s

104 10 0
                                    




-

-

-

-









Netra kembar itu akhirnya terbuka setelah hampir enam jam lamanya tertutup dengan damai . Matanya mengerjap saat silau dari lampu menembus ke retina matanya . Matanya bergulir , menatap plafon yang berwarna putih . Sunyi , hanya ada suara detik jam yang terdengar . Ringisan kecil terdengar saat ia tak sengaja menyentuh tangan yang bergesekan dengan selimut yang ia pakai , dirinya baru menyadari ada infus yang sudah tertancap apik di punggung tangannya . Juga masker oksigen yang hampir menutupi setengah wajahnya .

Khala sedikit bangkit untuk mendudukkan dirinya , tapi ia meringis dan kembali berbaring saat pening itu tiba tiba muncul membuat kepalanya seakan ditusuk ribuan jarum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Khala sedikit bangkit untuk mendudukkan dirinya , tapi ia meringis dan kembali berbaring saat pening itu tiba tiba muncul membuat kepalanya seakan ditusuk ribuan jarum . Tidak ada orang satupun diruangan ini , hanya ada dirinya sendiri . Khala mencoba mengingat ngingat apa yang sebenarnya terjadi kepada dirinya , mengapa dirinya bisa ada di rumah sakit seperti ini . Terkahir yang ia ingat itu dia sedang membeli beberapa keperluan untuk tugas sekolah bersama Fadel juga Farel , dan setelah nya ...

" Hai nak , syukur lah akhirnya kamu sadar juga "

Khala menoleh , menatap seseorang yang baru saja berucap dengan nada lembut . Dia tidak kenal siapa orang itu , dia tidak pernah bertemu dengan orang itu juga sebelumnya . Khala menatap bingung seseorang itu yang mulai duduk disamping ranjang pesakitannya .

" S-siapa ? " Tanyanya dengan nada serak .

" Hallo , nama Tante Safira . Kamu bisa panggil Tante Fira " sapanya memperkenalkan namanya , tidak lupa dengan senyuman manis yang terpatri di dalam bibirnya .

" Maaf untuk sebelum nya , kamu pasti bingung ya . Tadi siang tante nemuin kamu pingsan di toilet mall , Tante panik dan langsung bawa kamu ke rumah sakit " jelasnya .

Khala lantas mengangguk . Khala itu bukan type orang yang selalu berfikir negatif kepada orang lain , selagi tidak melukai Khala anggap orang itu baik .

" Maaf tante , aku pasti repotin Tante " ucapnya dengan mengalihkan pandangannya ke bawah , memilin jarinya yang saling bertaut .

Safira menatap gemas remaja yang ada di hadapannya . Remaja yang belum ia ketahui namanya terlihat begitu menggemaskan , wajahnya begitu manis apalagi saat menunduk seperti ini membuatnya semakin gemas .

" Engga sama sekali . Gimana keadaan kamu ? "

" Sudah lebih baik "

Safira mengangguk setelah mendengar jawaban remaja itu . Safira lantas membawa satu nampan berisi makan malam yang sudah disiapkan pihak rumah sakit . Tadi sebelum dia keluar suster datang membawa makan malam untuk remaja itu , makanan ini harus dimakan setelah remaja ini sadar .

LUKA KHALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang