-
-
-
-
Neo menatap tidak percaya saat melihat teman temannya itu sibuk mengenalkan nama nama makanan angkringan yang biasa mereka beli , bahkan tidak tanggung tanggung Dirga , salah satu temannya itu membawa cuanki dengan pedagan dan gerobak nya .
Tidak seperti biasanya ketika dia meminta izin untuk membawa adiknya nongkrong , kali ini ayahnya langsung luluh hanya dengan satu kali izin tanpa banyak alasan . Sedikit aneh memang , tapi ada baiknya juga agar dia tidak bingung untuk mencari alasan apa untuk meminta izin .
Di depannya , bisa dia lihat bagaimana raut kebingungan milik Khala yang sibuk memilih makanan mana yang harus ia cicipi terlebih dahulu . Mereka kelewat extaited saat Neo pertama kali membawa Khala ke tongkrongan , mereka bukannya tidak tau adik dari sahabatnya ini . Hanya saja karena beberapa faktor , mereka paham jika Khala tidak bisa sebebas Neo .
Khala membawa satu sendok potongan batagor yang ada di hadapannya , matanya membulat ketika suapan itu mendarat di mulutnya .
" Ini apa bang ? Enak banget " ucapnya dengan tangan yang sibuk memakan beberapa suap lagi batagor ke dalam mulutnya .
Evan mengusak rambut Khala gemas , " ini namanya batagor , enak ? " Khala mengangguk cepat , sungguh . Demi apapun dia begitu senang berinteraksi dengan teman teman tongkrongan kakaknya ini , dia menyesal mengapa tidak dari dulu dia ikut berkumpul dengan teman kakaknya itu . Mengapa tidak dari dulu dia tau ada makanan seenak ini , padahal hanya berisikan beberapa potongan tepung dan jenis lainnya yang dilumuri bumbu kacang .
" Gue belom pernah makan ginian " Evan , Dirga dan Raka sedikit tercengang , bagaimana bisa anak didepannya itu tidak tau batagor ? .
" Udah dek jangan banyak banyak makannya , cukup icip icip aja . Nanti kalo mau gue suruh karyawan ayah buat beliin yang sehat " ucap Neo , bukan berarti makanan yang ada di hadapan adiknya itu tidak sehat . Hanya saja dia tidak tau kandungan apa saja yang ada di dalam semua makanan itu , mengingat tidak semua makanan bisa diterima lambung adiknya ini .
Khala yang mendengar ucapan Neo langsung menghentikan aktivitas mengunyahnya , untuk kali ini dia tidak akan banyak menentang . Sengaja saja , agar nanti dia bisa ikut kakaknya itu Nongkrong seperti ini .
Lingkungan luar ternyata tidak seburuk yang Khala pikirkan , disini Khala merasa hatinya banyak merasakan kebebasan yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya . Mengingat rotasi kehidupan nya hanya seputar tidur makan sekolah saja , sesekali pergi keluar pun hanya bersama Fadel dan Farel . Membosankan bukan , padahal dia sudah pantas ikut Nongkrong seperti kakaknya ini .
" Ini apa ? " Tanya Khala , menunjuk makanan berbentuk bulat panjang berwarna hijau dengan taburan kelapa di atasnya .
Dirga lantas memajukan kursi yang ia duduki , " ini namanya kue putu , biasanya suka ada temennya namanya kue klepon cuma tadi lagi abis aja "
" Kutu ? Jijik , emg bisa dimakan " ucapnya .
Dirga menggelengkan kepalanya " putu , putu bukan kutu astaghfirullah gemes banget si dek " ucapnya dengan mencubit pelan pipi bulat Khala , Khala saat itu juga langsung mendengus menjauhkan tangan Dirga pada pipinya .

KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA KHALA
De TodoKuat nya hanya sebatas kata tanpa nyata , tawa yang mereka lihat hanya sebagian besar upaya untuk menutupi luka 🥀