Jangan Pergi

659 78 8
                                    

Jangan lupa vote dan komen sengkuh ❤️

***

"Katanya nggak sibuk, tapi hari ini tetap ke kantor."

Sedari tadi Nala terlihat terus mengomel dengan raut wajah kesal. Bagaimana tidak, hari ini mereka akan pergi ke dokter kandungan. Tapi Dikta ternyata masih harus ke kantor.

"Maaf ya sayang, aku harus ke kantor," bujuk Dikta merasa bersalah.

"Aku pergi sendiri aja."

"Jangan dong sayang, kan jadwalnya udah diatur ulang. Kita bisa ke sana setelah aku dari kantor."

Nala hanya diam tidak menatap Dikta sama sekali.

"Aku cuma butuh waktu satu jam, meeting ini nggak bisa diambil alih Aska."

"Jangan ngambek ya, kita bisa tetap bareng ke sananya. Jangan sendiri," bujuk Dikta kembali.

Melihat Dikta dengan wajah memelasnya membuat Nala menjadi luluh. Lagian ini bukan kemauan Dikta. Urusan kantor datang mendadak.

"Yaudah, nanti kalau udah selesai jemput aku." Dikta bisa tersenyum saat mendengar ucapan Nala.

"Pasti aku jemput."

"Setelah dari rumah sakit kita ketempat Jiel," ujar Nala.

"Oke sayang," balas Dikta kemudian mengecup kening Nala.

"Kalau gitu aku berangkat ya." Nala hanya mengangguk sebagai jawaban. Karena rasa tidak ikhlas melepas Dikta pergi masih tersisa.

"Jangan lama-lama."

"Siap perintah dilaksanakan!" seru Dikta mengambil sikap hormat.

***

Waktu menunggu terasa lama bagi Nala. Sudah setengah jam ia berkutat dengan ponsel miliknya. Kemudian berganti menyalakan televisi berharap mendapat hiburan. Tapi hasilnya nihil, karena dipenuhi acara gosip tentang perselingkuhan artis.

Nala memilih kembali sibuk dengan ponsel miliknya. Hingga satu ide muncul dalam benak perempuan itu. Ia segera membuka room chat miliknya dengan Dikta.

Mas Dikta❤️❤️

Mas Dikta
Aku ke minimarket ya

Ngapain? Aku udah jalan mau ke sana

Mau beli es krim

Nanti aja bareng aku

Maunya sekarang

Yaudah, nanti aku susul kamu
Minimarket dekat rumah kan

Iya yang dekat rumah kok

Setelah mempersiapkan keperluan untuk ke dokter Nala segera keluar rumah. Lagi-lagi ia memilih jalan kaki menuju minimarket, karena tempatnya memang tidak jauh.

Saat sampai di minimarket, Nala langsung menuju lemari es krim. Perempuan itu sedang mencari es coklat dengan topping kacang kesukaannya.

"Awh," ringis Nala saat seorang gadis kecil tidak sengaja menyenggolnya.

"Aduh, maaf ya mbak," ujar perempuan berusia tiga puluhan yang sepertinya mama dari gadis kecil itu.

"Bunda udah bilang jangan lari-lari," tegurnya.

"Ah, saya gapapa kok mbak."

"Sekali lagi maaf ya mbak."

"Maaf ya tante," ujar anak itu mengikuti orangtuanya.

Ketika Harus Bersama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang