Semua benda-benda yang ada dihadapannya dilempar begitu saja. Chanyeol yang berada di sana hanya mampu diam dan membiarkan ayahnya meluapkan amarahnya.
"Kau benar-benar tidak tahu diri!" Tatapan tajam Siwon pada putranya benar-benar mematikan. "Beraninya kau membuat Son Hojun marah dan amarahnya berimbas padaku si*l!"
Chanyeol hanya diam ketika gelas beer itu melayang dan mendarat dihadapan Chanyeol dengan kondisi hancur berkeping-keping.
"Secepatnya Nikahi Son Wendy!"
"Benar-benar tidak berubah sama sekali" Chanyeol tersenyum remeh pada ayahnya yang selalu menghancurkan barang-barang apabila amarahnya menggebu-gebu. "Dengan tempramen seperti ini wajar saja wanita itu pergi"
Mendengar ucapan putranya membuat amarah Siwon semakin menggebu-gebu. Siwon pun menarik kerah baju Chanyeol dan melayangkan satu pukul sehingga Chanyeol tersungkur dan sudut bibirnya berdarah.
"Jangan coba-coba mengubah pembicaraan!"
Chanyeol tersenyum remeh sambil mengelap darah di sudut bibirnya. Ia pun bangkit dan menatap ayahnya yang dipenuhi amarah itu. Siwon sangat benci ketika putranya ini tidak bisa di setir lagi.
"Ck... apa sekarang kau mencoba mengkhianati ku? Seperti eomma mu?" Siwon teringat bagaimana istrinya itu mengkhianati dirinya dan memilih berselingkuh dengan pria lain.
"Sepuluh tahun lalu kau tidak lupa bukan siapa yang pengkhianat diantara kita abeoji?!" Chanyeol telah menahan begitu lama ia mengepal tangannya.
"Apa kau ingin balas dendam karena mantan narapidana itu?" Siwon akhirnya mengerti kenapa putranya tidak berniat menikahi Wendy namun mau bertunangan dengan Wendy.
"Dia bukan mantan narapidana dan kau sangat tahu itu abeoji!" Chanyeol benar-benar benci ketika ayahnya melabeli Baekhyun dengan mantan narapidana.
"Baiklah kalau begitu buktikan saja" Siwon menantang putranya itu kemudian mendekati nya. "Semakin kau membuktikan wanita si*l itu tidak bersalah maka kau sendiri yang menyiapkan kehancuran Chaeyoung"
Chanyeol tidak bergeming dirinya seolah-olah berada ditepi jurang. Jika salah melangkah maka dirinya akan terjatuh dan tidak bisa kembali.
"Seharusnya aku tidak pernah percaya padamu penyesalan terbesar dalam hidupku selain menjadi putramu adalah mempercayai mu sepuluh tahun lalu!"
"Semua tergantung padamu" Siwon tau Chanyeol tidak akan pernah bisa menyakiti kembaran nya. Sehingga ia memprovokasi Chanyeol dengan itu. "Chanyeol-a semuanya sudah tersusun dengan rapi kau hanya perlu mengikuti alur lagian wanita si*l itu tidak ada untungnya bagimu"
"Abeoji kau benar-benar jahat!"
"Kau tidak bisa melawanku Chanyeol ikuti saja perintah ku untuk menikahi Wendy semuanya pasti akan baik-baik saja"
"Sampai matipun aku tidak akan menikahi wanita yang tidak ku cintai!"
"Lihat saja nanti" Siwon kembali mentang Chanyeol. "Satu hal yang pasti secepatnya kau dan Wendy akan menikah"
Chanyeol dengan perasaan penuh amarah memilih berbalik dan meninggalkan ruangan kerja ayahnya itu. Ia benar-benar merasa sesak bahkan setelah sepuluh tahun berlalu ia masih belum bisa membalikkan keadaan.
Chaeyoung mengikuti Chanyeol yang berjalan keluar dari rumah megah itu. Chaeyoung mempercepat langkahnya hingga ia berdiri tepat dihadapan Chanyeol.
"Aku mendengar semua pembicaraanmu dengan abeoji"
"Chaeyoung-a"
"Maaf oppa" Tubuh Chaeyoung bergetar ia tidak bisa menahan airmata nya lagi. "Andai saja aku bisa mengulang waktu dan memperbaiki keadaan tapi aku benar-benar tidak berdaya"

KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGILE HEART
Fanfiction"Lawan dari cinta bukanlah benci melainkan ketidak pedulian" Bagaimana rasanya membenci seseorang yang dicintai? Itulah cara Chanyeol agar bisa menghilangkan rasa cintanya pada Baekhyun. Namun Chanyeol keliru akan itu semakin ia membenci maka cinta...