Bab 19 [Lexius, Kenzie, Ian]

39 13 0
                                    

Follow Me : sovely_nd

Janlup Follow, Vote, sama komen nyaa..

Dukungan kalian adalah semangat buat aku...

Tandai Typo 👀

Happy Reading 🌻

"Sekarang kalian jawab! Siapa yang nyuruh kalian!? Jawab!" Desak Ken, pada kedelapan orang di hadapannya

"Iya, jawab sekarang!"

Delapan orang beserta hantu jadi-jadian tadi, ketiganya tertangkap tepat saat mereka tiba di area kemping.

Mereka diam, tak ada yang menjawab pertanyaan dari Ken dan Ian. Mereka selalu tutup mulut.

Lex menatap mereka dengan tatapan tajam. Menelisik setiap orang yang disandera nya.

"Kalian gak perlu capek-capek nanya ke mereka, pelakunya udah jelas kita tau, siapa orangnya." Ujar Lex dengan tatapan datarnya.

"Jangan sok tau Lo bacah! Bocah ingusan kayak kalian tau apa tentang bos kita? Iya gak?" Ucap pemimpin mereka. Lalu mereka tertawa mengejek.

"Gak percaya?" Lex berucap dengan mencondongkan tubuhnya kedepan pria yang berbicara tadi, dengan aliat terangkat satu.

"Gak! Emang Lo siapa? Sampe gue hatus percaya sama Lo?" Sentaknya.

Lex mengangkat sebelah sudut bibirnya mengejek pria di depannya.

"Jangan pikir gue gak tau siapa yang nyuruh Lo semua." Ucap Lex.

"Siapa? Siapa yang nyuruh kita?" Pria itu bertanya menantang.

Lex berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi pria itu yang saat ini terduduk di ikat.

"Martha, Maretha. Benar bukan?" Bisik Lex tepat di telinga pria tersebut.

Seketika pria itu terdiam. Lex yang Melihatnya terdiam tersenyum puas. Berarti tembakan benar tentang siapa yang menyuruh mereka.

"A."

Teriakan itu membuat mereka mengalihkan pandangannya pada asal suara.

Disana terdapat Joko, Bam juga Arja di ikuti oleh beberapa warga yang ketiganya bawa.

"Mana mereka?" Tanya salah satu warga.

"Ini mereka pak, mereka yang nakut-nakutin kita terus gangguin kita pak." Jelas Ian.

"Bener tuh pak, kita sampe gak tidur semalaman gara-gara di gangguin mereka." Sambung Teo.

"Kalo gitu mereka bakal kami bawa ke balai desa." Ucap warga tadi.

Yang lain menganggukan kepalanya berbeda dengan Lex yang tak menyetujui ucapan warga tadi.

"Kenapa si Du? Kan bagus kalo mereka di laporin ke balai desa. Sukur-sukur mereka di tangkep polisi." Tanya Ken, dengan nada kesalnya.

"Iya Du, mereka harus di kasih pelajaran, jangan sampe hal ini ke ulang lagi." Ian ikut berucap, dirinya jadi ikut kesal.

"Gue bukan ngelarang mereka di tangkep, tapi disini dalang dari semuanya belum ketangkep, kalo kita bawa mereka kembali desa terus yang nyuruh mereka tau kalo anak buahnya udah ketangkep yang ada dia kabur." Ucap Lex

"Ya terus mereka kita apain?" Tanya Ken.

"mending gini aja, kita biarin mereka di sini sampe kita berhasil nangkep si dalangnya dan cari buktinya, kita juga harus lapor polisi dulu, dan tunggu sampe mereka dateng, baru deh kita kumpulin nih pelaku sama dalangnya di balai desa buat kita serahin ke polisi." Jelas Lex.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Nine Shadows; Mysterious RevelationsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang